Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Deflasi 0,06 Persen pada September 2023, Ini Pemicunya

Sementara secara tahunan, tingkat inflasi Sulsel tercatat cukup stabil di 2,33 persen (yoy).
Cabai merah./Ilustrasi
Cabai merah./Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat mengalami deflasi sebesar 0,06 persen (mtm) pada September 2023, dipicu oleh turunnya harga beberapa komoditas yang cenderung fluktuatif seperti cabai, telur ayam ras, dan bawang merah.

"Beberapa komoditas yang fluktuatif cenderung dapat dikendalikan dengan baik di Sulsel, sehingga pada September 2023 untuk harga-harga di wilayah ini cenderung stabil dan terkendali, bahkan terjadi penurunan secara umum," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Aryanto di Makassar, Senin (2/10/2023).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga yang signifikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,37 persen; kemudian pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,15 persen. 

Beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada September 2023 antara lain cabai rawit (0,092 persen), angkutan udara (0,048 persen), telur ayam ras (0,044 persen), bawang merah (0,040 persen), dan tomat (0,029 persen). Komoditas lainnya yaitu ikan layang/ ikan benggol, asam, bawang putih, tempe, dan ikan cakalang/ ikan sisik. 

Meskipun cenderung mengalami penurunan, beberapa kelompok pengeluaran di Sulsel juga ada yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberi andil tingkat inflasi bulanan. Antara lain pada kelompok pakaian dan alas kaki yaitu sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

Kelompok lainnya yaitu rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,81 persen; kelompok penyediaan makan dan minuman sebesar 0,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen.

Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm antara lain beras, akademi/perguruan tinggi, bensin, emas perhiasan, biaya pulsa ponsel, cabai merah, ikan bakar, gado-gado, gula pasir, dan cumi-cumi.

Sementara secara tahunan, tingkat inflasi Sulsel tercatat cukup stabil pada September 2023 di angka 2,33 persen (yoy). Komoditas yang dominan meberikan andil inflasi yoy pada bulan tersebut antara lain beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, angkutan udara, bawang putih, kontrak rumah, ikan layang/ ikan benggol, rokok putih, ikan bakar, dan tempe. 

Berdasarkan kelompok pengeluaran, yang memberikan andil inflasi yoy terbesar yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,21 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,118 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,131 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,104 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper