Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menetapkan tiga daerah di wilayahnya kini masuk status tanggap darurat, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Jeneponto.
Status tersebut ditetapkan menyusul kekeringan yang melanda di daerah tersebut akibat dampak fenomena El Nino.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo mengatakan di tiga daerah tersebut, kekeringan sudah menyebabkan krisis air yang memberikan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pihaknya mulai meningkatkan statusnya menjadi tanggap darurat.
"Saat ini penanganan terhadap kondisi kekeringan yang terjadi masih dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, seperti mendistribusikan air bersih maupun air siap minum dengan pelibatan berbagai stakeholder," ungkap Amson, Selasa (12/9/2023).
Sementara untuk status yang lebih rendah yaitu siaga darurat, saat ini hampir semua wilayah di Sulsel menempati posisi tersebut, kecuali Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo.
Amson menjelaskan, dalam status kebencanaan, pihaknya membagi tiga zona yaitu siaga darurat, tanggap darurat dan rehab rekon. Daerah berstatus siaga darurat adalah daerah yang memiliki potensi ancaman yang semakin meningkat. Sementara status tanggap darurat adalah keadaan ketika ancaman bencana telah mengganggu kehidupan sekelompok masyarakat.
Baca Juga
"Singkatnya, siaga darurat itu masuk pada tahapan waspada, sedangkan tanggap darurat telah masuk pada tahapan awas atau ekstrem," jelasnya.
Di lain pihak, Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan kondisi tanggap darurat kekeringan sejak beberapa hari lalu dengan membentuk satgas khusus untuk penanganan dampak kekeringan. Bencana ini telah melanda beberapa kecamatan dan berdampak pada kurangnya pasokan air bersih ke masyarakat.
"Skala prioritas di sini yakni wilayah yang memang kesulitan sumber air dan kesulitan terdistribusi oleh PDAM," kata Kepala BPBD Kota Makassar Hendra Hakamuddin.