Bisnis.com, MAKASSAR - Pertamina Patra Niaga mencatat telah mengoperasikan sebanyak 30.014 pangkalan LPG di Sulawesi hingga Mei 2023. Semua pangkalan tersebut tersebar di 8.672 desa dan kelurahan yang mencakup 863 kecamatan.
Jumlahnya diklaim telah berhasil mengcover seluruh desa dan kecamatan yang menjadi sasaran mereka di pulau ini dalam penyediaan pangkalan LPG untuk masyarakat.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw merinci, mereka menyasar 8.470 desa dan 852 kecamatan di enam provinsi di Pulau Sulawesi. Artinya capaian tersebut telah memenuhi 102 persen dari target mereka untuk cakupan desa dan 101 persen dari cakupan kecamatan.
"Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah berhasil menargetkan di setiap desa tersedia satu pangkalan LPG 3 kg sehingga masyarakat di pedesaan bisa mendapatkan energi yang bersih, hemat, dan ramah lingkungan," ungkap Fahrougi, Kamis (15/6/2023).
Dia menambahkan jika upaya pengoperasian pengkalan LPG ini merupakan bagian dari percepatan program One Village One Outlet (OVOO) agar distribusi LPG 3 kg dapat menjangkau wilayah pedesaan di seluruh Indonesia, terutama di Sulawesi.
“Sebanyak 30.014 Pangkalan LPG 3 kg telah beroperasi hingga ke pelosok desa agar masyarakat lebih mudah mendapatkannya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Harapannya supaya harga kebutuhan pokok menjadi semakin terjangkau," paparnya.
Baca Juga
Selain mengembangkan Pangkalan LPG 3 kg, Pertamina melalui program OVOO juga terus mendorong pengembangan outlet Pertashop untuk mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM), bright gas, serta produk pelumas Pertamina.
Hingga saat ini di wilayah Sulawesi tercatat sebanyak 397 outlet Pertashop telah siap beroperasi sehingga bisa mendukung distribusi energi yang semakin merata sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram, LPG 3 kg bersubsidi diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro.
Sedangkan untuk usaha kecil, menengah, dan atas, serta masyarakat yang tergolong mampu diharapkan menggunakan LPG Non Subsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg agar pendistribusian LPG subsidi lebih tepat sasaran.