Bisnis.com, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mencatat pangsa pasar penyaluran kredit dari Bank Sulutgo hingga Maret 2023 telah mencapai 21,16 persen di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) hingga Gorontalo.
Angka tersebut menjadi yang terbesar kedua jika dibandingkan dengan total 29 bank umum dan 18 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di dua provinsi tersebut.
Selain penyaluran kredit, dari segi penghimpunan dana pihak ketiga, PT BPD Sulutgo juga berada di urutan kedua terbesar dengan pangsa pasar mencapai 18,34 persen.
"Melihat dari data tersebut, Bank Sulutgo telah memberi kontribusi yang cukup besar terhadap upaya pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bank Sulutgo juga memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan kinerja perbankan di dua provinsi," ungkap Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun saat menghadiri perayaan ulang tahun Bank Sulutgo di Manado, Sabtu (3/6/2023).
Secara keseluruhan di Sulut dan Gorontalo, Winter mencatat terjadi pertumbuhan kredit mencapai 5,57 persen (yoy) pada Maret 2023. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan 1,35 persen dan total aset perbankan juga tumbuh 6,24 persen.
"Ini menunjukkan bahwa kita makin bertumbuh walaupun sedikit di bawah nasional. Jika dikomparasi, nasional itu total aset tumbuh 8,37 persen, DPK tumbuh 7 persen, dan kredit tumbuh 9,93 persen. Semoga data ini bisa menjadi semangat untuk perbankan dalam meningkatkan kinerjanya," jelas Winter.
Baca Juga
Oleh karena itu, dia juga menjelaskan beberapa tantangan dan upaya yang bisa dilakukan perbankan, khususnya Bank Sulutgo yang selama ini menjadi salah satu pionir di Sulut dan Gorontalo. Antara lain penguatan permodalan untuk menunjang rencana ekspansi dan produk pelayanan produk-produk baru.
Selain itu perbankan juga diharapkan bisa mengoptimalkan jaringan-jaringan kantor yang ada di kedua provisni sehingga bisa menyentuh masyarakat lebih luas. Melakukan transformasi, menguatkan dan mengembangkan bisnis, juga menjadi atensi khusus yang harus dilakukan perbankan jika kinerjanya di sisa waktu tahun ini menjadi lebih moncer.
"Selanjutnya perbankan harus mencoba meningkatkan dana murah baik dalam giro maupun tabungan, serta melakukan efisiensi sehingga suku bunga kredit kita bisa makin baik, semakin turun dan lebih terjangkau kepada masyarakat khususnya UMKM," tutupnya.