Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sulsel Januari 2023 US$210,96 Juta, Naik 63,46 Persen

Nikel masih menjadi ekspor andalan Sulsel dengan mencatatkan US$119,51 juta atau memberi andil 56,65 persen.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel. /JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel. /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, MAKASSAR - Ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Januari 2023 tercatat sebesar US$210,96 juta atau mengalami peningkatan 63,46 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$129,06 juta.

Namun jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor Sulsel turun 10,12 persen di mana pada Desember 2022 nilainya mencapai US$234,71 juta.

"Ekspor kita lebih baik dari Januari 2022, juga jauh lebih baik dari Januari 2021 lalu yang hanya US$74,04 juta. Semoga ini menjadi kabar gembira untuk perbaikan ekonomi di Sulsel," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono di Makassar, Rabu (1/3/2023).

Dia mengatakan komoditas nikel masih menjadi andalan wilayah ini dengan mencatatkan nilai ekspor mencapai US$119,51 juta atau memberi andil 56,65 persen dari total nilai ekspor Sulsel pada Januari 2023. Selanjutnya ada kelompok komoditas besi dan baja sebesar US$40,93 juta atau memberi andil 19,40 persen.

Komoditas pemberi andil terbesar lainnya antara lain biji bijian berminyak sebesar US$22,52 juta (10,68 persen); lak getah dan damar sebesar US$7,16 juta (3,39 persen); serta ikan dan udang sebesar US$5,01 juta (2,37 persen).

Sementara negara tujuan ekspor Sulsel pada Januari 2023 dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang sebesar US$123,09 juta atau memberi andil 58,35 persen dari total nilai ekspor, kemudian disusul Tiongkok sebesar US$73,37 juta (34,78 persen); Filipina dengan nilai US$ 3,75 juta (1,78 persen); Taiwan dengan nilai US$1,92 juta (0,91 persen) dan Australia dengan nilai US$1,24 juta (0,59 persen).

Jika dibandingkan dengan Januari 2022 maka nilai ekspor ke Jepang meningkat 62,46 persen, nilai ekspor ke Tiongkok naik 159,19 persen, ke Filipina naik 647,17 persen, ke Taiwan turun 19,83 persen serta ke Australia naik 14,48 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper