Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Transportasi Laut, Tenaga Pandu di Makassar Perlu Ditambah

Perwira pandu di Makassar saat ini hanya berjumlah empat orang, sementara mereka harus memandu 369 call kunjungan kapal perbulan.
Nugroho Nafika Kassa
Nugroho Nafika Kassa - Bisnis.com 23 Februari 2023  |  17:13 WIB
Transportasi Laut, Tenaga Pandu di Makassar Perlu Ditambah
Kapal Pesiar Silver Muse memasuki Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/2/2023). - Bisnis/Paulus Tandi Bone.

Bisnis.com, MAKASSAR - Indonesian Maritime Pilots' Association (INAMPA) mendorong optimalisasi perwira pandu di beberapa pelabuhan besar Indonesia dalam upaya memperkuat pembangunan maritim, salah satunya Pelabuhan Makassar.

Kinerja perwira pandu dianggap akan mengurangi risiko kapal karam di balik cuaca yang tak menentu di wilayah ini.

President INAMPA Pasoroan Herman Harianja mengatakan, perwira pandu di Makassar saat ini hanya berjumlah empat orang saja, sementara mereka harus memandu 369 call kunjungan kapal perbulan atau sekitar 12 call kapal perhari.

Setiap perwira pandu di Makassar harus memandu setidaknya tiga kapal perorang perhari. Hal inilah yang dianggap masih kurang ideal dalam pembangunan maritim melalui keselamatan kapal. Oleh karena itu usulan penambahan perwira pandu menjadi sangat penting.

"Empat perwira pandu di Makassar harus memandu setidaknya tiga kapal perhari, untung saja selama ini jaraknya hanya 2 mil laut. Tapi walaupun begitu, opsi penambahan perwira pandu akan lebih baik," ungkapnya di Makassar, Kamis (23/2/2023).

Sementara secara nasional, dia mengatakan jumlah perwira pandu idealnya mencapai 2.000 orang untuk mendukung kunjungan kapal di pelabuhan besar seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Batam, termasuk Pelabuhan Makassar.

Saat ini jumlah perwira pandu hanya sekitar 1.700 orang, padahal kunjungan kapal di Indonesia bisa mencapai 4.000 call perbulan. Apalagi mereka berperan penting dalam keamanan dan keselamatan kapal.

"Ketika kapal itu masuk atau keluar pelabuhan, dan ketika masuk atau keluar perairan Indonesia, kapal-kapal ini kan harus dipandu. Jika tidak maka potensinya adalah karam karena tidak tahu kontur perairan tersebut apakah dangkal atau tidak. Kalau karam kan mereka akan keluarkan biaya yang lebih mahal," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pelayaran transportasi laut makassar sulsel
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top