Bisnis.com, MAKASSAR - Kurun dua tahun terakhir, pertumbuhan investor ritel pada pasar modal di Sulawesi Selatan mencatakan laju yang agresif sejalan dengan optimalnya edukasi hingga kemudahan akses bagi masyarakat.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Selatan Fahmin Amirullah mengemukakan valuasi transaksi juga mengalami peningkatan signifikan memgikuti pertumbuhan investor ritel Sulsel yang mengarahkan investasinya di pasar modal.
"Kita tentu saja berharap supaya tren positif ini terus berlanjut di 2022 hingga tahun-tahun berikutnya. Literasi terkait pasar modal juga sangat baik di Sulsel ini karena semakin beragamnya akses informasi yang bisa diperoleh investor ritel ini di Sulsel," papar Fahmin kepada Bisnis, Senin (27/12/2021).
Pada tahun ini, papar dia, untuk periode Januari-Oktober 2021 transaksi investor ritel yang tercatat di Sulawesi Selatan secara kumulatif sudah mencapai angka Rp36,4 triliun. Catatan transaksi tersebut melompat jauh dibandingkan dengan 2019 silam yang hanya berada pada angka Rp6,9 miliar secara tahunan.
Menurut Fahmin, lonjakan valuasi dari transaksi invetor ritel asal Sulsel itu mulai terjadi pada tahun lalu dengan nilai sebesar Rp20,04 triliun dan terus berlanjut sampai saat ini. "Ini capaian sangat signifikan, dalam dua tahun terakhir nilai transaksinya meningkat besar," paparnya.
Adapun dari sisi kuantitas investor ritel itu terindetifikasi dari Single Investor Identification (SID) yang mencapai 62.725 akun per Oktober 2021, di mana pada 2019 silam hanya sebanyak 18.243 SID. Kemudian rekening efek yang tercatat oleh otoritas bursa di Sulsel ada sebanyak 76.632 Sub Rekening Efek (SRE) per Oktober 2021 meningkat dari tahun lalu sebanyak 36.768 SRE serta pada 2019 sebanyak 21.156 SRE.
Untuk lebih memacu geliat investor ritel di Sulsel, kata Fahmin, pihaknya akan memperbanyak kerjasama dengan berbagai perguruan tunggi (PT) di luar Makassar supaya literasi masyarakat bisa lebih menjangkau ke daerah-daerah.
"Ini [kerjasama PT] agar literasi pasar modal tidak hanya terkonsentrasi di Makassar saja, tetapi bisa lebih banyak juga diakses calon investor ritel di daerah," pungkasnya.