Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksportir di Sulsel Keluhkan Kenaikan Tarif Kontainer Hingga 150 Persen

Pemerintah provinsi akan membantu dan membahas keluhan yang dialami para eksportir di Sulsel bersama pemerintah pusat.
Ilustrasi aktivitas di Makassar New Port./Ist
Ilustrasi aktivitas di Makassar New Port./Ist

Bisnis.com, MAKASSAR - Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Sulselbar mengeluhkan kenaikan tarif kontainer mencapai 150 persen. Kenaikan tarif itu terjadi untuk pengiriman ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara di Eropa.

Ketua GPEI Sulselbar Arief R Pabettingi menyatakan kondisi ini menjadi kendala besar bagi eksportir. Utamanya, eksportir yang memiliki komoditas dengan tujuan ekspor ke negara-negara terkait. Oleh karena itu diharapkan segera ada solusi yang diberikan, termasuk dari Pemerintah Provinsi Sulsel.

"Belum lagi adanya kelangkaan kontainer masing-masing shipping line internasional," kata Arief, Rabu (15/9/2021).

Keluhan itu juga telah mengemuka saat GPEI Sulselbar melakukan pertemuan dengan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman beberapa waktu lalu. Arief menyarankan, agar pemerintah juga segera membuat badan usaha pelayaran nasional khusus rute internasional.

Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, bertemu dengan para eksportir di Rujab Wagub Sulsel, Rabu (8/9/2021), untuk mendengar permasalahan maupun kendala yang dialami selama ini.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan akan membantu dan membahas keluhan yang dialami para eksportir di Sulsel bersama pemerintah pusat.

Menurut Sudirman, hal itu telah menjadi komitmen Pemprov Sulsel dalam mendorong kinerja eksportasi Sulsel. Pengusaha eksportir menjadi bagian penting dalam mendorong kinerja itu yang secara otomatis juga akan menggerakkan pemulihan ekonomi daerah.

"Kita akan terus dorong kinerja ekspor. Apalagi kita sudah punya Makassar New Port (MNP). Serta rencana pembangunan lokasi pelabuhan daratan atau dry port yang akan menjadi hub, yang di dalamnya terjadi aktivitas transit barang atau persinggahan barang. Di mana untuk wilayah utara dipilih Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Jeneponto untuk wilayah Selatan Sulsel," ungkap Sudirman.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo mengungkapkan akan memberi solusi lain dengan membuka peluang kerja sama dengan maskapai penerbangan. Salah satunya dengan Garuda Indonesia untuk melakukan ekspor langsung ke Shanghai, China.

"Dari Garuda kita dapat jatah 25 ton ekspor langsung ke Shanghai. Sementara yang ke Singapura baru dua kali dalam seminggu yaitu Senin dan Jumat," ungkapnya.

Ashari menyebutkan kerja sama ekspor melalui penerbangan ini akan mengurangi beban cost bagi pengusaha karena tidak perlu transit. Diharapkan kerja sama melalui maskapai penerbangan ini bisa membuka pasar baru untuk ekspor ke negara lain, selain China dan Singapura. (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper