Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ada 17 bendungan yang akan selesai dan diresmikan pada 2021.
"Tahun ini telah dan akan diselesaikan 17 bendungan tahun 2021," kata Presiden Jokowi di Bendungan Bendo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan Bendungan Bendo yang didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan pejabat terkait lainnya.
"Yang pertama Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, telah diresmikan Februari, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan diresmikan Februari lalu, Bendungan Napun Gete ini di NTT juga sudah diresmikan Februari," ungkap Presiden Jokowi.
Selanjutnya Bendungan Sindang Heula di Banten diresmikan di pada Maret 2021, Bendungan Kuningan baru diresmikan pada 31 Agustus 2021, dan Bendungan Way Sekampung di Lampung yang diresmikan pada 2 September 2021.
"Dan sekarang Bendungan Bendo di kabupaten Ponorogo provinsi Jawa Timur. Selanjutnya ada Bendungan Passeloreng yang akan kita resmikan minggu ini," ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga
Rencananya sejumlah bendungan juga akan selesai pada Oktober hingga Desember 2021.
"Yang kita juga harapkan juga selesai Bendungan Karalloe nanti bulan Oktober, Bendungan Ladongi bulan Oktober, Bendungan Bintang Bano nanti bulan Oktober, Bendungan Ciawi bulan November di Jawa Bararat, Bendungan Sukamahi juga di Jawa Barat bulan November, Bendungan Tugu, Bendungan Gongseng bulan Desember, Bendungan Pidekso di bulan Desember dan Bendungan Marga Tiga pada Desember 2021," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kembali menegaskan 17 bendungan tersebut diharapkan dapat menambah produktivitas pertanian.
Bendungan Paselloreng memiliki luas genangan 169 hektare dengan kapasitas tampung 138 juta meter kubik. Bendungan multifungsi tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 200 liter/detik, Konservasi Sumber Daya Air, pengendalian banjir Sungai Gilireng sebesar 1.000 m3/detik), perikanan air tawar, pengembangan Pariwisata, dan potensi listrik 2,5 MW.
Bendungan yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya-PT Bumi Karsa, KSO (Kerjasama Operasi) itu menelan anggaran sebesar Rp793 miliar dan merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pada periode 2015-2019.