Bisnis.com, JAKARTA – Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjabarkan data kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan di Pulau Jawa dan Bali yang melakukan PPKM Darurat, dan di pulau lainnya yang melaksanakan PPKM Diperketat.
“Jika dibandingkan kepatuhan di pulau Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua memang kepatuhan di pulau Jawa dan Bali ini lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain di luar Jawa dan Bali,” ujar Dewi pada dialog Covid-19 dalam Angka, Rabu (28/7/2021).
Di Pulau Sumatra, masih ada 34,57 persen desa dan kelurahan yang kepatuhan pakai masker rendah. Sementara yang menjaga jarak masih ada 27,47 persen. Kemudian, di Pulau Nusa Tenggara, kepatuhan memakai masker rendah ditemukan di 22,94 persen kelurahan dan desa, sementara 24,31 persen kelurahan dan desa juga tercatat kurang patuh dalam menjaga jarak.
Kemudian, di Pulau Kalimantan, kelurahan dan desa yang kepatuhannya kurang masih ada 27,43 persen, dan yang kepatuhannya jaga jaraknya kurang masiha da 25,09 persen kelurahan dan desa.
Di Pulau Sulawesi ditemukan 46,39 persen kelurahan dan desa yang kepatuhannya rendah dalam memakai masker, dan 42,75 persen kelurahan dan desa yang kepatuhan jaga jaraknya rendah.
“Artinya ini hampor 50 persen penduduk Pulau Sulawesi masih tidak patuh protokol kesehatan,” kata Dewi.
Hampir sama di Pualau Maluku dan Papua yang tercatat keluraha dan desa dengan kepatuhan pakai masker rendah masih 45,02 persen, dan kepatuhan menjaga jarak rendah masih 38,86 persen.
Sementara di Pulau Jawa dan Bali, masih ada 20,25 persen kelurahan dan desa yang kepatuhan pakai maskernya rendah, dan 26,69 persen yang kepatuhan jaga jaraknya rendah. Banten menjadi sorotan karena kepatuhannya paling rendah se-Jawa dan Bali.
“Sepekan terakhir kalau kita lihat juga dalam menggunakan masker yang paling besar cakupan kelurahan dan desa yang kurang patuh ada di Banten sekitar 31,76 persen,” ujar Dewi.