Bisnis.com, MAKASSAR - Guna memulihkan perekonomian sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbidpar) Sulsel menjalin sinergi dengan Perum Damri untuk menghadirkan angkutan wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Denny Irawan mengatakan kondisi sekarang memang diperlukan persiapan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah, khususnya sektor pariwisata. Salah satu aspek permasalahan yakni aksesibilitas yang memadai.
"Kami nanti akan bekerja sama dengan Perum Damri memfasilitasi para wisatawan yang datang ke Kota Makassar, mulai dari bandara sampai ke beberapa koridor (tujuan wisata), karena hampir semuanya tidak bergerak," ungkap Denny, Rabu (9/6/2021).
Ia menjelaskan, di kondisi saat ini memang dibutuhkan persiapan untuk bisa melakukan upaya-upaya peningkatan aktivitas perekonomian di daerah, teemasuk sektor pariwisata. Menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya untuk mengoptimalkan potensi destinasi wisata kita selama pandemi.
"Kita melihat salah satu aspek yang paling penting untuk mendukung pengembangan pariwisata adalah aksesibilitas yang memadai. Salah satunya melalui sektor perhubungan," kata Denny.
Sementara itu, General Manajer Damri Makassar Arief Hermanto menyatakan sesuai rencana, rute yang akan dilalui angkutan wisata tersebut, mulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ke Tana Toraja, bandara ke Bone, lalu dari bandara ke Tanjung Bira, Bulukumba.
Baca Juga
"Ada juga lagi rute bandara ke Rammang-rammang kemudian ke Bantimurung, Kabupaten Maros. Jadi, itu saja tujuannya ke destinasi wisata yang sangat mempesona di Sulsel," kata Arief.
Kendati demikian, ia belum menjelaskan kapan angkutan wisata ini mulai. Namun, ia memastikan rencana itu akan segera direalisasikan. Apalagi menurut Arief, terpilihnya sektor pariwisata juga memberi dampak terhadap sektor lainnya, seperti UMKM.
Menurut Arief, sebelum benar-benar diterapkan, akan ada uji coba selama lima bulan. Setelah uji coba, pihaknya akan melaporkan ke pihak Pemprov Sulsel, sebab sistem layanan tersebut akan mendapatkan subsidi.
"Maksudnya subsidi layanan, hanya operasional saja yang disubsidi semuanya. Biaya operasionalnya, sehingga nanti juga masalah berapa tiketnya kami belum bahas. Tapi nanti semurah mungkin. Jadi kita subsidi ke masyarakat sehingga mereka bisa menikmati tempat-tempat seperti wisata yang ada di Sulsel," jelas Arief.
Adapun, model kendaraan yang akan digunakan yaitu berkapasitas 27 orang. Tapi, di masa pandemi Covid-19, jumlah penumpang akan dibatasi dengan maksimum penumpang 20 orang. Pihaknya memastikan akan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, sepanjang April 2021, tercatat beljm ada kunjungan wisman ke Sulsel. Penyebaran Covid-19 yang belum mereda berdampak pada perjalanan wisata.
"Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Sulsel pada April 2021 turun 0,61 poin dibandingkan TPK pada Maret 2021, yaitu dari 36,16 persen pada Maret 2021 menjadi 35,55 persen pada April 2021," ujar Suntono, Kepala BPS Sulsel.
Menurutnya, bila dibandingkan dengan April 2020 (20,90 persen), TPK hotel klasifikasi bintang pada bulan April 2021 naik 14,65 poin. Adapun rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel klasifikasi bintang di Sulsel selama April 2021 masing-masing adalah 1,44 hari dan 1,66 hari. (k36)