Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memulai konstruksi Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat. Bendungan tersebut akan menjadi bendungan pertama di provinsi termuda di Pulau Sulawesi tersebut.
Bendungan Budong-Budong direncanakan memiliki kapasitas tampung hingga 65,18 juta meter kubik. Adapun, potensi lahan yang dapat diairi adalah 3.577 hektare.
Bendungan tersebut seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (15/4/2021) dinilai penting lantaran Kabupaten Mamuju Tengah memiliki luas wilayah 306.527 km2 yang didominasi dengan lahan kering sekitar 38 persen dan sekitar 24 persen lahan kering sekunder. Sementara itu, pemangku kepentingan menilai Kabupaten Mamuju Tengah akan berkembang dengan maraknya aktivitas pertanian dan manufaktur di Sulawesi Barat.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Kementerian PUPR Taufik mengatakan konstruksi Bendungan Budong-Budong telah dimulai pada akhir 2020. Penyelesaian konstruksi bendungan pertama di Sulawesi Barat tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar tiga tahun atau akan rampung pada Desember 2023.
Bendungan Budong-Budong akan dibangun oleh kerja sama operasi (KSO) antara PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Bumi Karsa. Biaya konstruksi yang ditelan oleh proyek tersebut mencapai Rp1,02 triliun.
"Saat ini [perkembangan konstruksi] masih penyelesaian pembebasan lahan untuk mendukung kelancaran konstruksi fisik," kata Taufik.
Taufik mencatat Bendungan Budong-Budong memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter/detik. Menurutnya, hal tersebut penting lantaran perkembangan Kabupaten Mamuju Tengah di bidang pertanian dan industri akan membutuhkan banyak air baku.