Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pegadaian Kanwil VI Makassar mencatatkan kinerja positif di awal 2021. Hal ini melanjutkan positifnya performa perseroan selama pandemi Covid-19 sepanjang 2020.
Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil VI Makassar Zulfan Adam mengatakan pada tahun ini pencapaian Outstanding Loan (OSL) dari Pegadaian Kanwil VI Makassar melebihi 90 persen dari target yang telah ditetapkan.
"Dari target Rp7,3 triliun OSL rata-rata, hingga Maret 2021 sudah mencapai Rp7 triliun," ungkap Zulfan Adam pada Media Gathering dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-120 Pegadaian, akhir pekan lalu.
Zulfan menambahkan, di tengah tekanan pandemi sepanjang 2020 lalu, berkat kinerja dan strategi terbaik, Pegadaian Kanwil VI mampu meraih posisi pencapaian KPI terbaik seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah, Pegadaian Kanwil VI Makassar kembali meraih prestasi, hal ini tidak terlepas dari bantuan rekan-rekan media yang selalu memberitakan Pegadaian secara positif dan memberikan informasi terkini tentang layanan Pegadaian kepada masyarakat," jelas Zulfan.
Dengan total nasabah 1,7 juta orang pada akhir 2020, Pegadaian Kanwil VI Makassar berhasil mencatatkan pertumbuhan OSL sebesar 25,03 persen (year on year) atau Rp6,9 triliun, dan pertumbuhan omzet sebesar 18,34 persen (year on year) atau Rp19,8 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, untuk memeriahkan HUT Pegadaian kali ini, perseroan menghadirkan beberapa program cashback atau promo yang dapat dimanfaatkan nasabah. Program dimaksud seperti cashback cicil emas sebesar 25.000/gr, cashback Arrum Haji, Gold Back Tabungan Emas, hingga cashback untuk produk KCA dan Krasida yang berlaku hingga 24 April 2021.
Sebelumnya, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan dalam tiga tahun terakhir Pegadaian terus menunjukkan kinerja positif, ditandai dengan nilai aset dan pendapatan yang terus meningkat.
"Berturut-turut aset perusahaan naik. Pada 2018 sebesar Rp53 triliun menjadi Rp65 triliun di 2019, dan Rp72 triliun di 2020, serta membukukan pendapatan dari Rp13 triliun di 2018 menjadi Rp18 triliun di 2019 dan Rp22 triliun pada 2020," urai Kuswiyoto.
Kepercayaan nasabah, kata dia, dapat dilihat dari meningkatnya jumlah nasabah pada 2018 sebanyak 11 juta menjadi 14 juta di 2019, lalu menjadi 17 juta nasabah pada 2020.
Adapun, omzet pembiayaan dari Rp131 triliun pada 2018, menjadi Rp146 triliun pada 2019, dan mencapai Rp165 triliun pada 2020.