Bisnis.com, PALU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menilai kondisi perbankan di provinsi itu selama 2020 tetap sehat walau di tengah pandemi COVID-19.
Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar mengatakan kondisi tersebut dapat dilihat dari sejumlah indikator, diantaranya total aset bank umum umum konvensional mencapai Rp441,185 triliun.
"Nilai tersebut naik 6,6 persen dari total aset pada tahun 2019," kata Gamal dikutip dari Antara, Sabtu (20/2/2020).
Sejalan dengan pertumbuhan aset yang positif, penyaluran kredit juga meningkat 4,97 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp31,086 triliun.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 7,33 persen menjadi Rp25,803 triliun," ujarnya.
Presentase gabungan dari kredit macet, kurang lancar dan diragukan atau Non Performing Loan (NPL) gross berada pada angka 1,82 persen, turun 7,29 persen.
"Berikutnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) di Sulteng memiliki total aset Rp1,847 triliun, naik 5,44 persen jika dibandingkan tahun 2019. Nilai kreditnya mencapai Rp1,660 triliun, naik 10,28 persen dan DPK yang berhasil dikumpulkan sebanyak Rp1,181 triliun, naik 4,07 persen,” ujarnya.
Adapun presentase pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) gross tercatat 1,75 persen, minus 36,49 persen dibandingkan tahun 2019.
Gamal berharap kondisi perbankan di Sulteng dapat tetap sehat dan bertahan di tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.