Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja perekonomian Sulsel pada 2020 berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami kontraksi sebesar -0,70 persen dibandingkan dengan kondisi ekonomi pada 2019. Angka tersebut tentu saja menjadi sejarah baru.
Namun, tak bisa dipungkiri, anjloknya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19 yang mulai terjadi pada awal tahun lalu. Tak hanya terkontraksi secara tahunan, kinerja ekonomi Sulsel pada kuartal IV/2020 juga mengalami kontraksi -4,98 persen.
"Pada kuartal III/2020, memang terjadi pertumbuhan yang sangat positif bahkan mencapai angka 8,16 persen. Karena pada periode itu memang puncak aktivitas ekonomi," ungkap Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah, Jumat (5/2/2021).
Yos menjelaskan, terdapat sejumlah sektor usaha yang mengalami mengalami pertumbuhan negatif pada periode tersebut. Misalnya pada sektor pertanian dan perikanan. Di mana pada kuartal IV/2020 terjadi penurunan produksi pada komoditas padi jagung juga hasil tangkap ikan laut dengan akumulasi penurunan sebesar -0,83 persen.
Padahal selama ini, sektor tersebut merupakan sektor yang paling berkontribusi besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi Sulsel. Sehingga lanjut Yos, ketika sektor pertanian dan perikanan mengalami kontraksi, maka cukup mempengaruhi kinerja ekonomi Sulsel.
"Karena sektor ini bisa ikut mempengaruhi sektor yang berkaitan. Seperti sektor perdagangan untuk industri makan minum," kata Yos.
Kendati demikian, menurut Yos, Pemerintah Provinsi Sulsel terus melakukan upaya pemulihan. Hal itu terlihat dengan adanya pergerakan postif pada sejumlah sektor usaha. Pada sektor usaha konstruksi misalnya. Sektor ini berkontribusi sebesar 14,47 persen pada pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang 2020.
Suntikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya di sektor konstruksi dinilai turut menambah realisasi belanja modal fisik khusus konstruksi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. (k36)
Ekonomi Sulsel Terkontraksi -0,70 Persen Pada 2020
Kinerja perekonomian Sulsel pada 2020 mengalami kontraksi sebesar -0,70 persen dibandingkan dengan kondisi ekonomi pada 2019. Angka tersebut tentu saja menjadi sejarah baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andini Ristyaningrum
Editor : Amri Nur Rahmat
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
5 jam yang lalu