Bisnis.com, MAKASSAR - Kendati Pemerintah Arab Saudi sudah membuka penyelenggaraan ibadah umrah bagi sejumlah negara termasu Indonesia, namun masyarakat Sulsel sepertinya masih enggan untuk melakukannya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Sulsel, Kaswad Sartono mengatakan, faktor biaya tambahan menjadi alasannya.
Seperti diketahui, biaya tambahan diberlakukan untuk penanganan khusus pencegahan Covid-19.
"Untuk sekarang ini calon jemaah di Sulsel memilih menunda melakukan perjalanan ibadah ke tanah suci, menunggu penyelenggaraan yang normal,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/11/2020).
Belum adanya penerbangan langsung dari Makassar ke Arab Saudi juga menjadi kendala minimnya minat calon jemaah asal Sulsel untuk berangkat ibadah umrah.
Sementara untuk penerbangan Makassar-Arab Saudi, belum terealisasi. Pemerintah pusat sendiri memang telah merencanakan nantinya ada empat daerah yang melayani penerbangan ke sana.
Baca Juga
"Kita masih menunggu kebijakan pusat. Sesungguhnya nanti kalau keputusan pak Menteri ini kan berencana ada angkutan udara Arab Saudi Airlines yang akan dibuka, terbang langsung ke Saudi, termasuk dari Makassar," jelasnya.
Total jemaah umroh asal Sulsel yang belum diberangkatkan ke Arab Saudi diakui Sartono sebanyak 32.494 orang dari sejumlah perusahaan penyedia jasa perjalanan.
"Kami protokol kesehatan. Pertama umurnya diatur, yang bisa berangkat hanya umur 18 sampai 50 tahun. Di atas 50 tahun nggak boleh.
Kalau usia di atas 50 tahun itu kan rentan penyakit. Nanti di pesawat diatur jaraknya," pungkasnya.