Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komnas HAM: Polisi Penganiaya Dosen di Makassar Harus Disanksi Tegas

Pihak Komnas HAM juga meminta kepolisian membuka secara jelas dan transparan informasi tentang peristiwa kekerasan tersebut.
Mahasiswa memblokade fly over Jl Urip Sumoharjo usai berorasi di kantor DPRD Sulawesi Selatan di Makassar, Rabu (7/10/2020). Mahasiswa menuntut pengesahan Omnibus law UU Cipta Kerja dibatalkan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
Mahasiswa memblokade fly over Jl Urip Sumoharjo usai berorasi di kantor DPRD Sulawesi Selatan di Makassar, Rabu (7/10/2020). Mahasiswa menuntut pengesahan Omnibus law UU Cipta Kerja dibatalkan. Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia meminta Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menjatuhkan hukuman pidana terhadap anak buahnya yang menganiaya salah seorang dosen Universita Muslim Indonesia (UMI) dalam aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di Makassar beberapa waktu lalu.

Permintaan tersebut disampaikan Komnas HAM melalui surat. Dalam surat itu disebutkan ada sekitar  15 anggota polisi yang melakukan penganiayaan terhadap Moch Andry Wikra Wardhana Mamonto, dosen yang bersangkutan.

Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengonfirmasi kebenaran surat tersebut yang ditujukan kepada Kapolda Sulsel.

“Surat itu benar kami kirimkan, berharap Kapolda memberikan sanksi yang tegas dan tidak terbatas hanya kepada sanksi disiplin dan etis tetapi juga sanksi pidana apabila terbukti ada tindak pidana dalam peristiwa tersebut,” jelasnya, Jumat (16/10/2020).

Pihak Komnas HAM juga meminta kepolisian membuka secara jelas dan transparan informasi tentang peristiwa kekerasan tersebut.

Menanggapi tuntutan Komnas HAM, pihak Polda Sulsel berjanji akan melakukan penyelidikan.

“Kami akan menyelidiki kasus ini agar semuanya bisa jelas. Namun sebelum semua ini menjadi jelas, kami minta tidak banyak opini yang mendiskreditkan,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo.

Sekedar diketahui, Dosen Fakultas Hukum UMI Moch Andry Wikra Wardhana Mamonto mengalami tindak kekerasan sejumlah oknum polisi saat unjukrasa ricuh di Jl Urip Sumoharjo Makassar, Kamis pekan lalu. 

Ia tueut diamuk polisi saat berlindung di depan sebuah minimarket usai mencari makanan.

Meski telah menjelaskan dirinya adalah seorang dosen dan tidak terlibat dalam unjukrasa itu, ia tetap dipukuli hingga memar di sekujur tubuhnya.

Tidak hanya itu, ia juga ikut digelandang ke Mapolrestabes Makassar bersama sejumlah mahasiswa yang diamankan saat itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sitti Hamdana R
Editor : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler