Bisnis.com, MAKASSAR - Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM) atau Bandara Hasanuddin saat ini dalam proses perluasan. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah berharap perluasan bandara tersebut bisa membuka peluang untuk jalur baru penerbangan internasional.
"Mudah-mudahan setelah ini semakin banyak jalur-jalur internasional yang bisa kita tuju. Tentunya ini juga akan menunjang kunjungan wisatawan mancanegara," ungkap Nurdin Abdullah usai meninjau pembangunan Bandara Hasanuddin Makassar, Senin (28/9/2020).
Apalagi saat ini konektivitas dari Makassar ke sejumlah daerah di Sulsel sudah dibuka. Misalnya saja untuk penerbangan ke Bandar Buntu Kunik, Toraja yang notabene merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Sulawesi Selatan.
Oleh karena itu, ia berharap agar pengerjaan Bandara Hasanuddin bisa segera rampung agar bisa segera dimanfaatkan. Di sisi lain, Nurdin berharap bandara tersebut bisa menjadi bandara terpadat setelah Bandara Soekarno Hatta.
"Kita berharap Sulawesi Selatan ini bisa menjadi bandara terpadat setelah Jakarta. Apalagi, melihat progres pembangunan bandara saat ini yang terus dilanjutkan oleh Angkasa Pura I," jelas Nurdin.
Baca Juga
General Manager Angkasa Pura I Wahyudi menjelaskan pengerjaan terminal baru Bandara Hasanuddin secara fisik saat ini sudah mencapai 55.17 persen. Sementara, untuk penyerapan anggaran sudah mencapai 50 persen atau sekitar Rp2,6 triliun.
Wahyudi menyatakan, perluasan bandara yang mulai dikerjakan pada Februari 2019 ini ditarget rampung pada Oktober 2021 secara operasional. Yang mana setelah diperluas akan menjadi 144.480 meter persegi dari luas saat ini yang hanya 51.815 meter persegi.
"Dari sisi daya tampung, juga akan menampung dua kali lipat dari sebelumnya. Yang mana sebelumnya hanya menampung 7 juta penumpang, setelah diperluas bisa menampung 15 juta penumpang," terang Wahyudi.
Sebagai informasi, pengembangan yang dilakukan berupa perluasan terminal penumpang domestik yang sudah ada (existing) ke sisi selatan, gedung parkir, dan akses jalan utama terminal. Paket kedua, pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang. (k36)