Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mewaspadai ekonomi Sulsel akan terpuruk semakin dalam pada kuartal III/2020 jika pemerintah tidak melakukan gerak cepat dalam mengambil kebijakan implementasi stimulus perekonomian dan kesehatan penanganan Covid-19.
Ketua Apindo Sulsel Latunreng mengatakan bahwa harus ada sinergi antara OJK, perbankan, serta pengusaha dalam hal kesepakatan stimulus bisnis yang baik. Jika tidak, ungkapnya, ekonomi masih dalam ancaman dalam jangka waktu yang panjang.
Sejauh ini kata Latunreng, skema stimulus kepada pengusaha masih disalurkan secara normative seperti sebelum ada pandemi. Menurutnya, bank tidak boleh overparanoid terhadap risiko kredit macet dalam kondisi yang seperti ini.
“Kalau bank selalu memberikan aturan yang normative, usaha akan sulit untuk hidup. Harus mencari terobosan dalam memberikan bantuan bagi pengusaha, ketika pengusaha dibantu, maka otomatis akan menggerakkan ekonomi sehingga hal itu tentu juga memberi keuntungan bagi sector perbankan,” ujar Latunreng kepada Bisnis, Senin (10/8/2020).
Papar Latunreng, seluruh sektor di dunia usaha mengalami penurunan, kalaupun bergerak, tidak lebih dari 30 persen. Sektor makanan dan minuman pun yang memiliki ruang yang baik tidak bisa menyelamatkan dari jatuhnya ekonomi secara mencolok.
“Tidak semua kegiatan dunia usaha memberikan dukungan secara terbuka. Itu sederet indikasi yang menyebabkan ekonomi anjlok hingga minus,” ujarnya.
Baca Juga
Jelas Latunreng, selain focus pemulihan ekonomi melalui beragam stimulus, factor kesehatan juga masih sangat perlu untuk diperhatikan. Dia menilai, penanganan oleh pemerintah masih sangat abu-abu sehingga masyarakat juga cenderung kurang disiplin.
“Pemerintah jangan malu karena ada yang sakit, tapi yang sakit ini dirawat agar tidak menyebar. Kalau ini dilakukan, maka pulihnya kesehatan masyarakat dari bayang-bayang Covid-19 akan berdampak pula pada membaiknya ekonomi,” tandasnya.
Menurut dia, penanganan pandemi ini harus mencontoh negara lain seperti di Asia Tenggara yaitu Vietnam. Di mana pengambil kebijakan telah menyusun langkah-langkah strategis ekonomi agar jangan sampai dampak pandemi Covid-19 ini membuat Vietnam mengalami krisis ekonomi. Sehingga efeknya, ekonomi Vietnam kuartal II tetap tumbuh meskipun pada laju paling lambat dalam setidaknya satu decade.
Menurutnya, kendati cenderung cukup terlambat, namun pemerintah pusat dan daerah masih bisa mengakselerasi strategi dalam penanganan Covid-19 untuk mengangkat kembali perekonomian pada level yang positif.