Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan potensi terjadinya hujan lebat di Luwu Utara.
Kasubid Pelayanan Jasa BBMKG Wil IV Makassar Siswanto mengatakan potensi hujan lebat diprediksi akan terjadi selama sepekan. Hal itu terlihat, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, masih ada perkembangan cuaca yang memang terindikasi ada potensi labilitas yang cukup kuat.
"Sehingga pembentukan awan-awan konvektif masih cukup kuat sekali. Terutama di daerah Morowali antara Luwu Timur, kemudian di Masamba, Kabupaten Luwu Utara," terang Siswanto, Selasa (21/7/2020)
Olehnya karena itu, pemerintah daerah dan masyarakat setempat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan. Dikhawatirkan potensi hujan lebat itu terjadi saat dini hari.
Berdasarkan hasil data model, menunjukkan bahwa konsentrasi harus difokuskan pada 22, 23 dan 25 Juli 2020. Sebab lanjut Siswanto, pada tanggal itu, ada potensi kecenderungan terjadi hujan lebat di daerah utara, khususnya Sulsel, seperti Luwu Utara.
"Dan kembali kami ingatkan meningkatkan kewaspadaanya kepada pemerintah daerah, teman-teman, penanganan bencana seperti BPBD dan instansi lain, kemudian kepada masyarakat sendiri," kata Siswanto.
Baca Juga
Khusus di wilayah Luwu Utara, pihaknya akan terus mengeluarkan peringatan dalam periode tertentu jika sewaktu-waktu cuaca mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Berdasarkan analisis di Luwu Utara, Siswanto mengatakan memang ada potensi terjadinya hujan di daerah-daerah bagian hulu. Kondisi curah hujan yang cukup intens juga mengakibatkan daya resap tanah yang sudah tidak kuat lagi untuk menampung debit air.
"Saat ini, hujan terjadi di hulu yang berhari-hari walaupun ringan, sedang hingga lebat tetap mengakibatkan pengikisan-pengikisan karena kalau kita lihat fotografi di daerah Luwu Utara ini kan lereng-lereng," ungkapnua
Menanggapi hal itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengimbau masyarakat Luwu Utara (Lutra) agar meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, potensi hujan sedang hingga lebat masih bisa terjadi di Luwu Utara dalam sepekan mendatang.
"Dalam kondisi sekarang ini kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati,” kata Indah.
Ia menjelaskan, topografi Luwu Utara memang diapit oleh 8 sungai besar. Kemudian, curah hujan di wilayah tersebut juga sangat tinggi. Sehingga, potensi terjadinya banjir sangat besar.
Indah optimistis bahwa warga Luwu Utara akan lebih belajar dari peristiwa banjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 lalu. Dengan begitu, masyarakat diharap tidak mengabaikan imbauan demi keamanan dan keselamatan, agar tak lagi tercatat adanya penambahan korban jiwa. (k36)