Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menerima bantuan sebesar Rp7 miliar. Bantuan tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulsel sebesar Rp5 miliar dan Kementerian Sosial RI sebesar Rp2 miliar untuk masa tanggap darurat pascabanjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7/2020) lalu.
Bantuan tanggap darurat tersebut diberikan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat mengunjungi lokasi banjir di Luwu Utara selama dua hari berturut-turut. Banjir bandang yang terjadi di enam kecamatan di Luwu Utara itu mengakibatkan korban jiwa 36 orang, 16 lainnya masih dalam pencarian, serta ribuan orang mengungsi.
"Pemkab Luwu Utara juga mendapat bantuan satu unit helikopter untuk membantu evakuasi juga penyaluran logistik ke lokasi yang sulit dijangkau. Karena akses darat belum bisa masuk akibat jalan yang masih tertimbun lumpur setinggi dua meter," jelas Nurdin, Sabtu (18/7/2020).
Selain mememberikan bantuan logistik, Kementerian Sosia juga memberi santunan sebesar Rp15 juta bagi keluarga korban yang meninggal dunia. Nurdin memastikan kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang bisa terpenuhi. Khususnya kebutuhan mendesak masyarakat di lokasi pengungsian.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari P Batubara menjelaskan kebutuhan pengungsi yang paling mendasar saat ini adalah makanan dan air bersih. Ia pun memastikan dapur umum yang dioperasikan personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA) tidak akan berhenti memasak makanan buat para pengungsi.
"Total bantuan Rp2 miliar yang diberikan Kemensos terdiri dari bantuan logistik, peralatan kebersihan, dan santunan korban meninggal dunia," ungkap Juliari.
Ia menyatakan, bantuan akan bertambah seiring masih adanya korban yang belum ditemukan. Juliari memastikan seluruh korban meninggal dunia mendapat santunan. Yang mana, hingga saat ini telah diberikan santunan kepada 23 ahli waris.