Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerhana Matahari Cincin di Sulsel Jam 15.35 Wita, Berdurasi 1,54 Jam

Gerhana cincin akan terlihat di hampir seluruh wilayah Sulsel selama 1,54 jam.
Gerhana Matahari Cincin./BMKG
Gerhana Matahari Cincin./BMKG

Bisnis.com, MAKASSAR- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah Makassar memprediksi gerhana matahari cincin berlangsung 1,54 jam di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu (21/6/2020).

"Diperkirakan akan berlangsung pada 15.35 Wita, dan puncaknya pada 16.30 Wita, dan berakhir pada 17.19 Wita," ujar staf Pusat Gempa Regional, Tsunami Early Warning Sistem (TGR-TEWS) BKMG Wilayah Makassar, Syarifuddin, di Makassar, Sabtu (20/6/2020).

Ia menyebutkan durasi gerhana matahari cincin yang akan teramati di Sulsel rata-rata 1,54 jam. Kendati demikian, gerhana tersebut tidak seperti saat gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.

Ukuran magnitudo gerhana matahari yang bisa terlihat dari Banteng, Kabupaten Kepulauan Selayar mencapai 0,155 dan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 0,255.

"Tidak ada pengaruh khusus saat terjadi gerhana matahari tersebut, ini fenomena alam saja. Gerhana ini akan terlihat di hampir seluruh wilayah Sulsel," ungkapnya.

Ia mengatakan gerhana matahari cincin tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi masyarakat bisa melihat prosesnya menggunakan kaca mata khusus atau teropong di lokasi terbuka.

Rencananya, BMKG melaksanakan pengamatan prosesi gerhana matahari itu di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Galesong, Kabupaten Takalar.

"Masyarakat bisa melihat menggunakan kacamata khusus ataupun teropong di lokasi terbuka. Prosesnya cukup lama sekitar satu jam lebih," tuturnya kepada wartawan di ruangan pusat analisa gempa BMKG wilayah Makassar.

Berdasarkan data, prosesi fenomena alam itu akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indonesia berupa gerhana matahari sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0.522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

Adapun 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, 10 kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (kecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, sedangkan di Pulau Sumatera, hanya sebagian kecil di wilayah itu di bagian selatan.

Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana itu karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0. Oleh karena itu, seluruh fase gerhana di kota-kota itu tidak akan teramati.

Sementara pengamat yang berada di antara garis oranye dan ungu (sistem warna pengamatan) yaitu di 50 kota yang tersebar di Papua, Papua Barat, dan sebagian besar Maluku tidak akan mengamati kontak akhir .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper