Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar mencatat pandemi Covid-19 menyebabkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp50 miliar menguap.
Kepala Bapenda Makassar Irwan Adnan mengatakan, hilangnya PAD itu terjadi sepanjang Maret hingga Mei 2020. "PAD kita bergantung pasa penerimaan pajak dan retribusi. Dari pajak kontribusinya sekitar 90 persen, kemudian retribusi dan lainnya," jelas Irwan, Selasa (16/6/2020).
Bapenda terpaksa merevisi target PAD Makassar di tahun ini. Bila sedianya penerimaan diproyeksi Rp1,7 triliun, kini target realistis hanya Rp800 miliar atau turun 52 persen dari rencana semula.
Baca Juga
Adapun syarat mencapai target tersebut aktivitas ekonomi bisa kembali normal pada Agustus mendatang. Selain itu, akselerasi PAD dipacu dengan memberi relaksasi terhadap wajib pajak dan bidang usaha lainnya.
"PBB kan juga masuk sebagai kontributor terbesar PAD kita. Makanya kita beri relaksasi, sudah ada perwali yang disiapkan. Bagaimanapun kita juga harus mendorong semua wajib pajak dan usaha-usaha lain untuk bisa pemulihan. Kalau mereka pulih, dampaknya ke kita juga," terang Irwan.
Adapun bentuk relaksasi yang diberikan yakni dengan penundaan pembayaran pajak, keringanan atau penghapusan denda. Bahkan diberikan pula pembebasan pajak bagi badan usaha yang tidak lagi beroperasi atau sudah tutup.(k36)