Bisnis.com, KENDARI - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mencatat terjadi ada kenaikan presentase kehamilan pada bulan Maret 2020 tercatat sebesar 30 persen dari normal.
Kepala BKKBN Kota Baubau Suarmawati di Baubau, Kamis (11/6/2020) menyatakan peningkatan kehamilan baru pada bulan April mencapai angka 760 orang, sementara memasuki Mei dan Juni angka tersebut kembali menurun seiring dengan program jemput bola yang diterapkan petugas KB.
"Kami lagi dilema dengan namanya baby boom saat musim pandemi ini khususnya mulai ditetapkannya WFH, di bulan Maret kemarin kita evaluasi bulan April kenaikan ibu hamil sekitar 30 persen yaitu posisi 760 orang," ujarnya.
Suarmawati menjelaskan, selain kebijakan work from home (WFH), tingginya angka kehamilan pada periode tersebut disebabkan masa pakai kontrasepsi ibu KB aktif telah berakhir dan adanya ketakutan ke Fasilitas kesehatan (Faskes) karena pandemi Covid-19.
"Ternyata penyebabnya karena masa pakai kontrasepsinya telah berakhir dan untuk mereka melakukan pemasangan kembali ada ketakutan mengunjungi faskes karena pasangan alat kontrasepsi harus ke faskes," tambahnya.
Ia menambahkan, sejak April penyuluh keluarga berencana (PKB) menerapkan pola pelayanan dari rumah ke rumah bagi peserta KB PIL guna mencegah permasalahan terkait kependudukan di masa mendatang.
Sementara bagi peserta KB yang menggunakan kontrasepsi jenis IUD dan Implan untuk sementara diarahkan menggunakan KB jenis suntik ataupun PIL.
Baca Juga
Setelah penerapan tersebut presentase kehamilan kembali berangsur Normal dan kisaran kenaikan hanya satu persen.