Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tempati Peringkat 4, Sulsel Disarankan Punya RS Darurat Covid-19

Jumlah Kasus pasien Covid-19 di Sulsel Mulai menjadi perhatian khusus bagi sejumlah pihak. Termasuk pemerintah pusat. Terdapat penambahan jumlah kasus pada Minggu (7/6/2020) sebanyak 64 kasus. Dengan jumlah tersebut, secara total kasus Covid-19 di Sulsel kinimencapai 1.904 orang.
Peringkat lima besar provinsi dengan kasus positif Covid-19 terbanyak. Data: covid19.bnpb.go.id
Peringkat lima besar provinsi dengan kasus positif Covid-19 terbanyak. Data: covid19.bnpb.go.id

Bisnis.com, MAKASSAR - Jumlah Kasus pasien Covid-19 di Sulsel Mulai menjadi perhatian khusus bagi sejumlah pihak. Termasuk pemerintah pusat. Terdapat penambahan jumlah kasus pada Minggu (7/6/2020) sebanyak 64 kasus. Dengan jumlah tersebut, secara total kasus Covid-19 di Sulsel kinimencapai 1.904 orang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengimbau tiga daerah dengan angka penularan virus Corona tertinggi. Salah satu di antaranya adalah Sulsel. Kendati Pemerintah Provinsi Sulsel mengklaim sudah adanya penurunan kasus, namun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar menilai, klaim tersebut tidak dibarengi dengan dasar ilmiah.

Melihat kondisi itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Indonesia Achmad Yurianto menyarankan agar Sulsel memiliki Rumah Sakit Darurat Covid-19. Menurutnya, hal itu bertujuan menjadikan komplek rumah sakit tersebut menjadi wilayah karantina.

"Jadi tidak dibutuhkan ruang isolasi tetapi seluruh komplek yang diisolasi. Bisa menggunakan asrama haji di Makassar. Pasien yang dirawat dibagi dua bagian terpisah. Kasus positif PCR (Polumerase Chain Reaction) dalam satu tempat, dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang belum di PCR di tempat terpisah lainnya," sebut Yuri melalui pesan tertulisnya, Minggu (7/6/2020).

Yuri menjelaskan, jika PDP dengan hasil PCR negatif, maka sebaiknya segera pindahkan ke rumah sakit lain. Jika dinyatakan positif, maka seharusnya dipindahkan ke blok bagian positif. Sementara untuk asus PCR positif yang ada di rumah sakit yang gejalanya sedang dan ringan bisa dipindahkan ke rumah sakit darurat.

Untuk manajemennya kata Yuri, bisa meniru RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta yang diawaki sumber daya manusia (SDM) gabungan TNI-Polri dan relawan. Operasionalnya pun dari dana siap pakai (DSP) Gugus Tugas Pusat. Hal ini dinilai lebih efektif membendung laju penularan Covid-19.

"Tqpi yang menjadi pertanyaan, apakah Sulsel sudah pernah mengajukan konsep dan anggarannya?" ungkap Yuri yang juga merupakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.

Yuri mencontohkan DKI Jakarta yang pada awal Mei dan Surabaya pada pekan lalu sebagai pembelajaran. Menurutnya BOR (Bed Occupancy Ratio) atau rerata jumlah pasien keluar yang lebih dari 100 persen terhadap ruang isolasi di RS rujukan akan menyebabkan pasien covid (+ atau PDP) terpaksa dirawat di luar ruang isolasi, atau tidak dirawat karena penuh.

"Ini menjadi sumber penularan yang tidak bisa dikendalikan. Disamping beban rawatan yang sangat tinggi akan meningkatkan resiko penularan ke petugas kesehatan karena kelelahan dan rawan mematuhi standar operasional prosedur (SOP)," terang Yuri.

Sebelumnya, sejumlah pejabat elit melakukan kunjungan ke Sulsel untuk memantau perkembangan penanganan Covid-19. Hadir dalam kunjungan itu Menteri Kesehatan RI Terawan Agus, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Indonesia, Kepala BNPB yang juga merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 pusat Doni Monardo.

Dalam kunjungan yang bersifat seremoni itu, Menkes Terawan mengatakan berdasarkan arahan Presiden Jokowi, pihaknya diminta fokus ke empat daerah, salah satunya Sulsel. Saat ini kata dia, pemerintah terus berjuang menurunkan laji penularan Covid-19 dan angka kematian akibat kasus tersebut.

"Kami terus berkomunikasi dengan rumah sakit-rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Mudah-mudahan angka kesembuhan makin besar dan angka kematian bisa ditekan, kalau bisa nol, itu menjadi sangat baik," harap Terawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper