Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menjamin ketersediaan komoditas utama bahan pangan menjelang ldulfitri tercukupi. Selain itu, harga bahan pangan juga dipastikan tetap stabil jelang Lebaran tahun ini.
Kepala Dinas Pangan Daerah Sulut Sandra Moniaga mengatakan bahwa data ketersediaan bahan pangan pokok hingga 14 Mei 2020, yaitu jagung, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, minyak goreng, cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih, jika dibandingkan dengan kebutuhan penduduk, hasilnya cukup tersedia dengan rata-rata tersedia untuk 1 - 2 bulan ke depan. Stok beras sebagai bahan pangan pokok tersedia untuk 3,39 bulan ke depan.
Harga beberapa komoditas seperti cabe merah, tomat, cabe keriting dan bawang putih, lanjut Moniaga, cenderung turun. Kendati demikian, komoditas gula putih dan bawang merah mengalami kenaikan harga akibat kurangnya pasokan dari luar daerah.
“Intinya ketersediaan bahan pokok menghadapi Idulfitri tetap terjamin walaupun di satu sisi kita dihadapkan juga dengan pandemi Covid-19,” kata Moniaga dikutip dari laman resmi Pemprov Sulut, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, untuk mengantisipasi kenaikan harga gula putih dan bawang merah, Pemprov Sulut bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian akan menyediakan gula pasir dan bawang merah murah untuk masyarakat Sulut dengan harga gula pasir Rp12.500/kg dan bawang merah Rp40.000/kg pada 18 - 22 Mei 2020 di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Manado.
Lebih lanjut, Moniaga mengatakan bahwa selain menghadapi Idulfitri, Pemprov Sulut juga telah mengantisipasi masalah ketersediaan pangan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan melakukan beberapa upaya.
Baca Juga
Pertama, Pemprov Sulut terus berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan, baik jumlah maupun harganya, dengan terus memfasilitasi lembaga-lembaga usaha pangan masyarakat dalam wadah kelompok tani maupun gabungan kelompok tani dalam menyiapkan atau memasok pangan di masyarakat dengan harga yang murah.
Konkret kegiatannya, yaitu pemberian bantuan pemerintah kepada 15 gapoktan yang melakukan usaha komoditi beras, telur, dan cabai masing-masing menerima dana operasional untuk penyediaan dan penyaluran sebesar Rp60 juta untuk beras dan Rp100 juta untuk telur dan cabai.
Demikian juga dengan upaya untuk menstabilkan harga pangan, pemantauan dan pengawasan terus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang disebabkan permainan pelaku-pelaku usaha pangan.
Kedua, Pemprov Sulut meningkatkan kemampuan mengakses pangan di tingkat rumah tangga dengan memfasilitasi kelompok-kelompok masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan rumahnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Adapun, kegiatan yang sedang dilaksanakan saat ini yaitu pemanfaatan lahan pekarangan di 114 desa meliputi kegiatan pemanfaatan pekarangan, pembuatan rumah bibit dan pembuatan demplot.
Langkah berikutnya adalah penguatan cadangan pangan masyarakat melalui kegiatan usaha lumbung pangan di delapan kelompok dengan dana bantuan pemerintah sebesar Rp40 juta per kelompok.
Ketiga, ketersediaan stok cadangan pangan pemerintah daerah sampai dengan saat ini sebesar 205 ton beras yang disimpan di gudang Bulog Divre Sulutgo
Keempat, Pemprov Sulut mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal, pemanfaatan lahan kosong dan terlantar dengan menanam pangan sumber karbohirat selain beras.