Bisnis.com, KENDARI — Progres pengerjaan fisik Jembatan Teluk Kendari Bahtermas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang mulai dikerjakan sejak 2015, kini telah mencapai 91 persen.
Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional XXI Kendari Yohanis Tulak Todingrara mengatakan bahwa meskipun pengerjaan jembatan terpanjang di Sulawesi Tenggara itu sudah mencapai 91 persen, proses pengerjaan saat ini sedikit terganggu sejak adanya wabah virus corona (Covid-19).
"Memang dengan adang wabah Covid-19 sedikit kita agak jaga jarak. Tentu berpengaruh juga ke progress [pengerjaan jembatan] karena kita tidak bisa full, saya kira itu bisa dimaklumi," kata Yohanis, Selasa (5/5/2020).
Selain adanya wabah virus corona yang membuat proses pengerjaan jembatan sedikit terganggu, katanya, juga ada masalah pembebasan lahan sebanyak empat rumah yang total luasnya kurang lebih 500 meter persegi. Namun, masalah tersebut sudah masuk konsinyasi di Pengadilan.
"Kemudian, kedua, masih ada proses pembebasan lahan di kota lama. Ini masih proses di pengadilan. Tentu ini juga memang sedikit memperlambat. Itu sedikit kendala, tapi kami lagi koordinasi dengan pihak pengadilan negeri dalam hal itu terkait dengan pembebasan lahan itu.
Meskipun demikian, Yohanis menyampaikan bahwa progres pengerjaan jembatan sejak 2015 dengan panjang 1.348 meter dan lebar 20 meter itu akan rampung pada tahun ini.
Baca Juga
Konstruksi Jembatan Teluk Kendari yang dikerjakan konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk. dan PT Nindya Karya ini menggunakan bentang kabel yang serupa dengan Jembatan Barelang di Batam, Jembatan Suramadu di Jawa Timur, dan Jembatan Merah Putih di Ambon.
Jembatan Teluk Kendari akan menghubungkan Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli.