Bisnis.com, MAKASSAR - Jajaran manajemen senior Gojek menyisihkan 25% penghasilan tahunannya untuk membantu para mitra driver yang mengalami penurunan penghasilan karena berkurangnya aktivitas masyarakat akibat wabah Covid-19.
Bantuan yang diberikan termanifestasi dalam 12 bentuk program.
Program-program ini mencakup tiga unsur utama yang paling berdampak bagi keberlangsungan hidup mitra driver Gojek, yaitu penyediaan layanan kesehatan, kebutuhan harian (sembako), dan fitur baru pada aplikasi untuk tambahan pendapatan.
Total yang tergalang dari jajaran manajemen serta pengalihan kenaikan gaji karyawan Grab total Rp100 miliar, dan dana tersebutlah yang akan digunakan untuk mengelola sebagian dari 12 program tersebut.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan Fokus perseroan saat ini tidak hanya menjalankan program yang sudah ada, tetapi terus meramu strategi untuk dapat meringankan beban para driver.
“Mitra driver kini menghadapi banyak ketidakpastian, sehingga kami berharap upaya-upaya yang telah dilakukan untuk membantu mereka dapat mengurangi kecemasan terhadap masa depan,” ujar Kevin dalam keterangan resminya kepada Bisnis, Kamis (2/4/2020).
Baca Juga
Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek lainnya menyebut bahwa seluruh program inisiatif ini dirancang sedemikian rupa agar dapat mencakup area-area kritis yang paling berdampak pada para mitra.
“Kami harap Yayasan Anak Bangsa yang dibentuk bisa meluncurkan lebih banyak inisiatif lagi untuk membantu mendukung ekosistem kami selama masa-masa yang sangat sulit ini,” tutur Andre.
Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir menambahkan pihaknya berada di garda paling depan dalam mendukung para driver online agar bisa terus menafkahi keluarganya di masa sulit ini.
“Gojek juga secara aktif berkoordinasi dengan pemerintah dalam memastikan bantuan dapat menjangkau kalangan masyarakat yang paling terkena dampak, termasuk jutaan mitra driver online.”