Bisnis.com, MANADO - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulawesi Utara menyebut mulai ada penurunan jumlah pengunjung di supermarket akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Robert Najoan, Sekretaris Jenderal DPD Aprindo Sulut, mengatakan bahwa sejak merebaknya virus corona di Sulawesi Utara, jumlah pengunjung di supermarket turun sekitar 10 persen.
"Karena ada imbauan gubernur supaya orang di rumah, mengakibatkan kunjungan ke supermarket turun. Kecuali ada 1-2 hari ketika panic buying, kayak ada isu pasar tradisional ditutup, mereka kira pasar modern juga tutup, berlomba-lomba mereka datang belanja di kita. Itu agak rame 1-2 hari setelah itu normal lagi," kata Robert ketika dihubungi Bisnis, Kamis (26/3/2020).
Namun demikian, penurunan jumlah pengunjung ini belum berdampak signifikan terhadap pendapatan atau omzet peritel di Sulut. Sebab, kata Robert, penjualan masih terpantau normal karena adanya kondisi panic buying.
"Masih ada yang panic buying, jadi jika disandingkan penjualan hari biasa ya normal-normal saja secara bulanan. Manakala enggak ada panic buying pasti turun drastis," katanya.
Sementara itu, Robert memastikan bahwa toko ritel masih akan tetap buka di tengah kekhawatiran wabah corona. Dia menambahkan peritel juga berupaya memastikan stok kebutuhan pokok tercukupi guna mengantisipasi kebutuhan mendesak masyarakat.
"Hanya jam opersional yang kami kurangi, kalau tutup enggak," katanya.