Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Dana Desa Gorontalo Harus ke Sektor Produktif

Untuk menambah kualitas masyarakat, maka dana desa harus digunakan untuk sektor-sektor atau kegiatan yang bersifat produktif bukan bersifat konsumtif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan mengenai pengelolaan dana desa saat tatap muka dengan para ketua adat se-Bali di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan mengenai pengelolaan dana desa saat tatap muka dengan para ketua adat se-Bali di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, MANADO — Pengelola dana desa di Gorontalo diimbau agar menggunakan anggaran itu untuk kegiatan atau sektor yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat di tingkat desa.

Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar rapat percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa periode 2020 di Gorontalo, Kamis (20/2/2020). Kegiatan itu turut menghadirkan pemateri dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta Inspektorat Jenderal.

Seperti diketahui, alokasi dana desa untuk Provinsi Gorontalo mencapai Rp644 miliar pada 2020. Jumlah itu naik dari Rp636 miliar tahun lalu.

Deputi I bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Robert Simbolon mengatakan dana desa harus digunakan untuk program yang bersifat padat karya. Artinya, kucuran itu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat desa khususnya yang masuk ke dalam golongan miskin atau nyaris miskin.

“Pastikan bahwa dana desa digunakan untuk sektor-sektor atau kegiatan yang bersifat produktif bukan bersifat konsumtif,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (20/2/2020).

Dia meminta agar dilakukan upaya perbaikan manajemen sistem tata kelola dana desa. Dengan demikian, dapat terwujud akuntabilitas dan transparansi.

Selain itu, pihaknya mengingatkan agar dana desa dirasakan oleh seluruh masyarakat. “Pastikan bahwa dana desa dirasakan oleh seluruh masyarakat di desa, bukan hanya sekelompok, bukan hanya segelintir yang kebetulan dekat dengan kekuasaan di tingkat desa,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengimbau para tenaga pendamping profesional (TPP) desa untuk membuat skala prioritas. Menurutnya, TPP desa harus mengutamakan program yang lebih dibutuhkan oleh desa dan masyarakat.

Rusli menyebut program dana desa berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo. Posisi kemiskinan turun dari 18,16 persen pada 2015 menjadi 15,31 persen tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler