Bisnis.com, MAKASSAR - Secara serentak sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mulai dilakukan sejak 15 Februari lalu di seluruh Indonesia. Di Sulsel sendiri, tercatat sudah ada 9.000 kepala keluarga yang telah melakukan sensus sejak hari pertama sensus dimulai.
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah menerangkan tahun ini sensus penduduk dilakukan dengan dua metode yakni secara online dan wawancara langsung dengan mengunjungi rumah warga atau door to door. Sensus yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ini mengusung tema ‘Sukseskan Sensus Penduduk Menuju Satu Data Kependudukan’.
"Sensus online kali ini sudah mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Sekarang sudah ada sekitar 9.000 KK di Sulsel yang sudah terdata. Bagi warga yang belum, bisa mengakses lewat situs sensus.bps.go.id,” kata Yos Rabu (19/2/2020).
Adapun sensus online dilakukan mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Sementara untuk wawancara langsung akan dilakukan pada 1-31 Juli dan melibatkan sebanyak 10 ribu petugas. Untuk perekrutan petugas sensus penduduk kata Yos mulai akan dilakukan pada April mendatang.
Karenanya, Yos mengimbau kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya selama proses sensus berlangsung. Menurut Yos, selama sensus penduduk berjalan jangan sampai ada oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan mendompleng nama BPS.
"Olehnya itu, masyarakat diminta tidak melakukan sensus di situs lain, kecuali situs resmi BPS. Situs resmi itu sudah dilengkapi dengan keamanan data yang sudah dikemas dari tim IT BPS pusat, jelasnya.
Data tersebut lanjut Yos akan disimpan langsung ke server BPS. Dan pihaknya menjamin kerahasiaan data warga yang telah melakukan sensus. Di Sulsel sendiri diperkirakan jumlah penduduk yang akan dicatat mencapai lebih 8,8 juta jiwa.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga meminta kepada seluruh stakeholder terkait agar mampu bersinergi guna melancarkan proses pendataan masyarakat Sulsel selama sensus penduduk berlangsung.
"Kami dari Pemprov Sulsel, Insyaallah akan kita permudah. Bukan hanya mendukung, tapi kita harus ikut melakukan, karena kita punya camat, dukcapil, sampai desa dan kelurahan," kata Nurdin.
Menurutnya, di era industri 4.0 ini pendataan tidak lagi begitu sulit sebab sudah didukung dengan teknologi dan digitalisasi yang mumpuni. Apalagi jika seluruh pihak terkait bisa bersinergi dan berkolaborasi menyukseskan sensus penduduk tahun ini. (K36)