Bisnis.com, MANADO - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara merealisasikan penerimaan periode 2019 senilai Rp10,06 triliun atau setara dengan 97,62 persen dari target yang dibidik tahun lalu.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggomalut) melaporkan realisasi penerimaan pajak Rp10,06 triliun untuk periode 2019. Jumlah itu setara dengan 97,62 persen dari target Rp10,31 triliun pada tahun lalu dan tumbuh 18,32 persen secara tahunan.
Kepala Kantor Wilayah DJP Suluttengomalut Tri Bowo mengapresiasi seluruh wajib pajak yang telah menjalankan kewajiban perpajakan dengan baik dan benar. Pada 2020, pihaknya menyatakan akan memberikan pelayanan yang optimal.
Tri menjelaskan salah satu bentuk komitmen untuk memberikan pelayanan optimal yakni dengan membangun Kanwil DJP Suluttenggomalut menjadi kantor berzona integritas melalui enam area perubahan yakni manajemen, penataan tata laksana, penataan manajemen sumber daya manusia, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Hal tersebut untuk memastikan seluruh pegawai berpegang teguh kepada integritas dan dapat memberikan kualitas pelayanan prima kepada pemangku kepentingan,” jelasnya dalam siaran pers, dikutip Selasa (21/1/2020).
Kanwil DJP Suluttenggomalut menempati posisi ke-5 dari total 34 Kanwil DJP untuk realisasi penerimaan 2019. Selain itu terdapat tujuh kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama di bawah wilayah Kanwil DJP Suluttengomalut yang berhasil mencapai target tahun lalu.
Adapun tujuh kantor KPP Pratama di bawah Kanwil DJP Suluttengomalut yang mencapai target 2019 yakni Tolitoli, Tahuna, Ternate, Bitung, Poso, Palu, dan Tobelo.
Untuk wilayah Sulawesi Utara, Kanwil DJP Suluttenggomalut melaporkan realisasi penerimaan Rp3,754 triliun dari target Rp3,921 triliun. Jumlah itu berasal dari KPP Pratama Manado, KPP Pratama Bitung, KPP Pratama Kotamobagu, dan KPP Pratama Tahuna.
Penerimaan pajak untuk wilayah Bumi Nyiur Melambai ditunjang oleh sektor dominan seperti perdagangan, administrasi pemerintahan, jasa keuangan, konstruksi, dan industri pengolahan.