Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRMS Uji Coba Produksi Tambang Emas Paboya Akhir Januari 2020

PT Bumi Resources Minerals Tbk. melalui anak usaha, PT Citra Palu Minerals, mengharapkan uji coba produksi di lokasi tambang emas Paboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dapat dilakukan pada akhir Januari 2020.
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). - Istimewa
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). - Istimewa

Bisnis.com,MANADO— PT Bumi Resources Minerals Tbk. melalui anak usaha, PT Citra Palu Minerals, mengharapkan uji coba produksi di lokasi tambang emas Paboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dapat dilakukan pada akhir Januari 2020.

Herwin W. Hidayat, Director & Investor Relations Bumi Resources Minerals menjelaskan bahwa pengujuian tanpa muatan atau dry run test atas setiap peralatan di fasilitas produksi bijih emas Paboya telah dilaksanakan pada awal Desember 2019. Tahapan itu menurutnya telah rampung pada pekan ketiga bulan lalu.

Selanjutnya, emiten berkode saham BRMS itu telah melakukan uji coba dengan muatan atau wet run test sejak pekan keempat Desember 2019. Pengujian diharapkan dapat diselesaikan pada pekan ketiga Januari 2020.

“Setelah wet run test diselesaikan, kemudian perbaikan, lalu penyetelan ulang pada peralatan dilakukan [bila perlu] maka uji coba produksi diharapkan dapat di mulai pada akhir Januari 2020,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (6/1/2020).

BRMS saat ini tercatat memegang kepemilikan saham 96,97% di Citra Palu Minerals (CPM). Entitas anak itu memiliki konsesi tambang seluas 85.180 hektare (ha) di Sulawesi Tengah dan Selatan.

Lokasi tambang Paboya merupakan bagian dari area konsesi CPM. Fasilitas itu diperkirakan memiliki jumlah cadangan bijih sebesar 3,9 juta ton jumlah sumber daya bijih sebesar 7,9 juta ton dengan kadar emas 4 gram per ton (g/t).

Berdasarkan catatan Bisnis, BRMS menargetkan total produksi sebanyak 100.000 ton bijih emas pada tahun pertama operasi tambang emas Paboya. Selanjutnya, produksi ditargetkan naik menjadi 180.000 ton bijih emas pada tahun kedua dan konsisten bertahan hingga tahun ketujuh pengoperasian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler