Bisnis.com, MANADO — Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara menargetkan setidaknya 22% masyarakat di Bumi Nyiur Melambai akan berpartisipasi dalam sensus penduduk daring atau online yang berlangsung pada 15 Februari 2020—31 Maret 2020.
Kepala Badan Pusat Satistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ateng Hartono mengungkapkan target partisipasi masyarakat dalam sensus penduduk online sebesar 22% dan angka itu memang tidak terlalu tinggi.
Ateng menjelaskan bahwa alasan penetapan target itu karena sensus penduduk online baru pertama kali akan dilakukan tahun depan. Pihaknya menyebut akan lebih baik apabila realisasi nantinya bisa lebih tinggi dari target yang dibidik.
“Setelah kami melakukan rapat koordinasi dengan kabupatan dan kota mereka optimistis bisa melebihi target 22% itu,” jelasnya di Kota Manado, Selasa (10/12/2019).
Dia mengatakan masyarakat yang telah mengikuti sensus penduduk online tidak perlu lagi berpartisipasi dalam sensus penduduk wawancara pada 1 Juli 2020—31 Juli 2020. Secara otomatis, sistem akan mencatat penduduk yang telah mengisi data dalam sensus penduduk online.
Kendati demikian, Ateng menyebut implementasi sensus penduduk online bukanlah tanpa hambatan. Salah satunya untuk wilayah yang berada di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
Baca Juga
Masyarakat wilayah 3T, lanjut dia, tidak akan mengikuti sensus penduduk online tetapi melalui sensus penduduk wawancara. Hal itu sejalan dengan keterbatasan jaringan telekomunikasi untuk koneksi internet.
Sementara itu, BPS Provinsi Sulut juga menggencarkan sosialisasi terkait sensus penduduk online. Salah satunya melalui pendekatan ke instansi pendidikan, rumah ibadah, dan pemerintahan di tingkat desa.
“Pesan kami berikan data apa adanya sesuai dengan kenyataan. Data yang sesuai akan bermanfaat untuk perencanaan pembangunan,” jelasnya.