Bisnis.com, PALU — Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, kembali melakukan verifikasi dan validasi sisa data rumah rusak korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di kota itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu Singgi B. Prasetyo mengatakan bahwa data yang belum sempat diserahkan kepada pemerintah pusat merupakan sisa dari penerima dana stimulan rumah rusak berat, sedang, dan ringan tahap dua yang sedang bergulir.
"Saat pendataan dilakukan, pemilik rumah tidak berada di tempat karena sedang mengungsi ke luar daerah sehingga petugas lapangan menangguhkan sementara waktu. Namun, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing dan sudah menyerahkan datanya," kata Singgi yang juga mantan Asisten Bidang Administrasi Umum dan Perekonomian Pemkot Palu, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga
Atas keterlambatan itu, katanya, belasan ribu data rumah yang rusak tersebut sedang dirampungkan untuk diserahkan kembali kepada BNPB supaya tidak ada lagi warga korban bencana yang tidak terakomodasi sebagai penerima dana stimulan untuk rehabilitasi rumah rusak berat, sedang, dan ringan.
Dia mengemukakan bahwa berdasarkan surat Wali Kota Palu Nomor 360/2630/Bappeda/2019 tertanggal 2 Desember 2019 perihal penerima dana stimulan rumah rusak berat, sedang, dan ringan, maka dari belasan ribu lebih data rumah rusak yang tersisa, sebanyak 1.000 unit lebih di antaranya rusak berat, kemudian 4.000 unit lebih rusak sedang dan 9.000 unit lebih rusak ringan.
"Data yang tersisa semuanya sudah terkumpul. Kami belum mengetahui apakah nanti sisanya masuk penerima tahap dua atau seperti apa, kami masih menunggu petunjuk selanjutnya," kata Singgi.