Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Area Manado Sudah Lewati Target Penyaluran KUR

Vice Presiden Bank Mandiri Area Manado Frelly Jimmy Tommy Leong mengungkapkan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan sekitar Rp5 triliun sampai dengan kuartal III/2019. Selanjutnya, total penyaluran kredit dari semua segmen sekitar Rp7 triliun per akhir September 2019.
Vice Presiden Bank Mandiri Area Manado Frelly Jimmy Tommy Leong dan Senior Manager Micro Banking Cluster Manado 2 Bank Mandiri Area Manado Abdul Kadir Arisaid memberikan pemaparan kepada media di Kota Manado, Rabu (27/11/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo
Vice Presiden Bank Mandiri Area Manado Frelly Jimmy Tommy Leong dan Senior Manager Micro Banking Cluster Manado 2 Bank Mandiri Area Manado Abdul Kadir Arisaid memberikan pemaparan kepada media di Kota Manado, Rabu (27/11/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, MANADO — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Area Manado telah melewati target penyaluran kredit usaha rakyat periode 2019.

Vice Presiden Bank Mandiri Area Manado Frelly Jimmy Tommy Leong mengungkapkan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan sekitar Rp5 triliun sampai dengan kuartal III/2019. Selanjutnya, total penyaluran kredit dari semua segmen sekitar Rp7 triliun per akhir September 2019.

“Penyaluran kredit usaha rakyat [KUR] sudah 105% atau lewati target,” ujarnya Rabu (27/11/2019).

Lebih lanjut, Senior Manager Micro Banking Cluster Manado 2 Bank Mandiri Area Manado Abdul Kadir Arisaid mengatakan realisasi penyaluran KUR perseroan telah mencapai Rp33,2 miliar sampai dengan Oktober 2019. Jumlah itu naik 25,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“[Realisasi sampai Oktober 2019] sudah surplus Rp1,721 miliar dari target,” jelasnya.

Dari realisasi KUR itu, Abdul mengungkapkan 61% disalurkan kepada sektor produksi. Sebagai contoh, perseroan memilik sekitar delapan nasabah dari pelaku usahal kapal penangkapan ikan di Pelabuhan Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Rata-rata mereka ambil KUR sekitar Rp200 juta,” imbuhnya.

Selain itu, dia mengatakan perseroan juga memiliki nasabah KUR dari industri rumahan di Kota Tomohon. Saat ini, setidaknya tercatat 12 orang nasabah berasal dari wilayah tersebut.

“Jadi mayoritas penyaluran KUR kepada sektor produksi baru disusul sektor perdagangan dan sektor jasa,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Slamet Wibowo menjelaskan bahwa kinerja bank umum di Sulawesi Utara (Sulut) masih tumbuh. Secara detail, total aset tumbuh 14%, kredit 6%, DPK 2%.

Untuk industri bank perkreditan rakyat (BPR), Slamet melaporkan total aset tumbuh sekitar 20%, kredit tumbuh 22%, dan DPK tumbuh 14%. Kondisi serupa untuk perusahaan pembiayaan yang penyaluran kreditnya tercatat tumbuh 10%.

Slamet menuturkan pertumbuhan kredit di Sulut ditopang kredit konsumsi. Porsi ke sektor itu lebih banyak dibandingkan dengan kredit investasi dan modal kerja.

“Antara modal kerja dan investasi, lebih banyak investasi. Tetapi, memang perlu didorong lagi supaya komposisi itu lebih berimbang,” jelasnya.

Dia meyakini pertumbuhan industri keuangan Sulut akan bertahan hingga akhir tahun. Optimisme itu ditopang kondisi perekonomian dan kepercayaan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper