Bisnis.com, MAKASSAR - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong pelaku usaha dalam negeri termasuk generasi muda untuk menjadi eksportir unggul.
Direktur Ekskutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan edukasi terkait dunia ekspor pada generasi muda menjadi penting. "Salah satu upaya kami dalam melibatkan generasi muda yakni memberikan wawasan dengan membentuk mindset bahwa aktivitas ekspor merupakan sesuatu yang mudah untuk dilakukan oleh siapa saja," ungkap Sinthya pada acara Share & Aware About Export dikemas dalam IEB Goes to Campus di Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin, Kamis (14/11/2019).
Kegiatan tersebut memberikan pemahaman lebih rinci perihal kegiatan ekspor dan seluruh elemen yang terkait hal itu. Untuk skala lebih luas kata Sinthya, kegiatan ini diharapkan bisa membentuk ekosistem generasi muda yang melek ekspor dan memiliki perhatian besar terhadap sektor tersebut.
Menurutnya, membangun perhatian terhadap sektor ekspor sejak muda sangat penting agar seluruh elemen bangsa bisa memberikan atensi besar terhadap ekspor dan pengembangannya jadi lebih inklusif.
"Kami ingin menggugah dan mengundang agar SDM unggul dibangun sejak dini untuk menunjang ekspor nasional. Dan memastikan bahwa semua bisa terlibat asalkan memiliki tekad dan kreativitas dalam eksportasi," terang Sinthya.
Adapun manfaat pengembangan ekspor di antaranya mengalirkan devisa ke dalam negeri, menumbuhkan lapangan kerja, dan membangun citra Indonesia sebagai pemain bisnis global dunia.
LPEI menyediakan layanan jasa konsultasi berupa pelatihan dasar yang telah diikuti oleh 1.500 UKM. Kemudian pelatihan scaling up yang telah diikuti oleh 400 UKM, coaching program for new exporter yang telah melahirkan 33 eksportir baru, digital handholding program (DHP) yang telah memfasilitasi 100 UKME untuk memasuki pasar global melalui global marketplace.
Kegiatan IEB Goes to Campus merupakan sinergi bersama antara Indonesia Eximbank dan University Network for Indonesia Export Development (UNIED), dalam kesempatan ini diwakili oleh Chairman UNIED tahun 2019, yaitu Universitas Diponegoro.
UNIED merupakan jaringan 11 Perguruan Tinggi Negeri sebagai wadah untuk membantu memberikan solusi dalam pengembangan ekspor Indonesia baik sebagai network of knowledge, enabler, dan fasilitator.
Adapun Universitas Hasanuddin, masuk sebagai jaringan UNIED dan menjadi tempat pelaksanaan kedua tahun ini untuk IEB Goes to Campus setelah Universitas Dipenogoro Semarang.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir menyampaikan kegiatan ekspor merupakan salah satu bentuk pembuktian sebuah negara memiliki daya saing dari sisi produk yang berkualitas.
"Elemen perekonomian salah satunya dari ekspor, dan ini menjadi tanggung jawab bersama terutama untuk lebih mendorong ekspor lebih berkembang lagi," katanya.
Dalam hal tersebut, lanjut dia, pihaknya sebagai institute akedemik siap untuk berkolaborasi mendorong riset berkelanjutan agar ekspor dalam negeri lebih atraktif, terutama dengan LPEI.