Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tomat Sayur di Sulut Sudah Naik 500 Persen

Harga tomat sayur di wilayah Sulawesi Utara terus mengalami kenaikan dalam periode satu bulan terakhir hingga mencapai 500%.
Pekerja menyortir tomat/ANTARA-Anis Efizudin
Pekerja menyortir tomat/ANTARA-Anis Efizudin

Bisnis.com, MANADO— Harga tomat sayur di wilayah Sulawesi Utara terus mengalami kenaikan dalam periode satu bulan terakhir hingga mencapai 500%.

Yasin Gani, Pedagang Besar/Grosir Pasar Bersehati Kota Manado, mengungkapkan harga jual kepada konsumen untuk tomat sayur Rp16.000 per kilogram (kg) hingga Rp18.000 per kg.

Menurutnya, harga normal komoditas itu berada di kisaran Rp3.000 per kg.

“Kenaikan sudah sebulan lebih,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (12/11/2019).

Yasin mengungkapkan pasokan yang dimiliki pedagang dalam kondisi cukup. Namun, harga pembelian dari petani menurutnya terbilang tinggi.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat menyebut potensi berlanjutnya kenaikan harga tomat sayur pada November 2019.

Hal itu tercermin dari pemantauan harga Bank Indonesia (BI) di mana harga tomat sayur bergerak ke level harga Rp8.000 per kilogram pada minggu ke-5 Oktober 2019.

Dia menjelaskan bahwa pergerakan harga tomat sayur di Sulut cenderung berfluktuasi sepanjang 2019. Komoditas itu sempat mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut pada Februari 2019—April 2019 dan Juli 2019—September 2019.

Kendati demikian, pihaknya memprediksi adanya risiko pembalikan harga atau price reversal tomat sayur pada Oktober 2019—Desember 2019. Pasalnya, rentang waktu itu merupakan periode permintaan tinggi terhadap tomat sayur di Sulut.

“Risiko pembalikan harga itu sudah terlihat di data inflasi Oktober 2019, tomat sayur kembali menjadi kontributor utama inflasi bulanan Sulut. Berlanjutnya kenaikan harga setelah pembalikan harga berisiko berlanjut pada November 2019 dan Desember 2019,” paparnya.

Seperti diketahui, inflasi Sulut yang diwakili Kota Manado sebesar 1,22 persen pada Oktober 2019. Posisi itu lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,02 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper