Bisnis.com, MAKASSAR - Transformasi digital menjadi fokus dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. seiring dengan gempuran teknologi yang makin masif di tengah-tengah masyarakat.
Direktur Utama Bank Danamon yang baru menjabat per Oktober 2019, Yasushi Itagaki, mengatakan, industri perbankan dituntut lebih inovatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah, demi menjaga pertumbuhan perseroan agar tetap sehat.
Hal paling krusial dan mendesak saat ini untuk dilakukan, menurutnya, adalah pengembangan infrastruktur digital.
Tak cukup hanya transformasi digital, jelas Yashusi, tapi harus dikuatkan dengan jaminan keamanan sebagai proteksi untuk kostumer.
"Security atau keamanan menjadi hal paling utama sebagai upaya menyukseskan transformasi digital," jelas Yashusi saat melakukan kunjungan di Makassar, Jumat (7/11/2019).
Masih dalam jalur digitalisasi, Bank Danamon saat ini juga membidik kerjasama dengan e-commerce. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang cukup cepat beradaptasi dengan layanan-layanan berbasis digital seperti e-commerce.
"Kita akan menguatkan digital partnership dengan e-commerce. Karena perkembangan e-commerce di Indonesia sangat pesat. Hampir semua masyarakat menggunakan layanan digital, sehingga, peluang tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal," ujarnya.
Posisi September 2019, total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon secara nasional, tercatat tumbuh 7% menjadi Rp143,6 triliun dibanding tahun lalu.
Bank juga mencatatkan pertumbuhan di sisi simpanan, untuk giro dan tabungan (Current Account Saving Account/CASA) naik 10%, deposito naik 17% secara year on year. Hingga September tahun ini, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun.
Yashusi mengakui, tuntasnya penggabungan usaha dengan Bank Nusantara Parahyangan (BNP) dan kolaborasi dengan bank skala global, MUFG, memberikan nilai tambah bagi perseroan.
"Dengan MUFG, Danamon dapat menyediakan layanan keuangan komprehensif kepada nasabah di ekosistem bisnis Indonesia."
Dari sisi transformasi digital, kolaborasi dengan MUFG Bank dapat memperkuat kemampuan digital dengan memanfaatkan digital innovation centres MUFG di New York, London, dan negara lainnya.
Sementara itu, Regional Head Sales and Distribution Bank Danamon Regional Sulampua, Hengky Tanring, menuturkan, memaksimalkan pelayanan dengan sistem digital yang ada saat ini.
Saat iniRegional Sulampua tentunya mengikuti tuntutan bisnis yang mengalami perubahan, jadi semua mengarah ke digital, seiring dengan hal itu, kolaborasi bersama MUFG.
"Kita berharap bahwa fokus untuk digitalisasi di sektor bisnis bisa dikembangkan dengan tujuan pelayanan optimal bagi customer," jelas Hengky.
Hengky menyebut, total funding Bank Danamon Regional Sulampua posisi Oktober 2019 tumbuh positif mencapai sekitar Rp7,7 triliun. Namun Hengky tidak menyebut secara rinci pertumbuhannya.