Bisnis.com, MAKASSAR - Perusahaan pialang berjangka PT Solid Gold Berjangka menargetkan menggaet nasabah baru dari segmen milenial.
Branch Manager Solid Gold Berjangka Cabang Makassar Kezia Pingkan menerangkan segmen tersebut juga mulai menjadi incaran untuk memperkuat kinerja perusahaan. Kendati belum bisa menyebutkan besaran kontribusi milenial sebagai nasabah, namun pihaknya memastikan akan fokus menggarap pasar tersebut dengan menyiapkan beragam strategi.
"Kita memang melihat pasar milienial saat ini cukup menggembirakan di beberapa sektor ya. Di SG Makassar sendiri tercatat sudah banyak pengusaha-pengusaha muda yang turut menjadi nasabah," ungkap Pingkan, Rabu (6/11/2019).
Pingkan menyebut pihaknya juga akan menyusun strategi guna menjangkau nasabah-nasabah milenial. Salah satunya dengan memanfaatkan era digital. Kemudahan teknologi saat ini menjadi salah satu daya tarik generasi milenial dengan mudahnya memperoleh informasi berbagai produk investasi berjangka.
"Kita optimis target-target tersebut bisa dicapai. Apalagi, overall Solid Gold Makassar mampu berkontribusi sebesar 7% untuk kinerja pertumbuhandi luar Jakarta dan Pulau Jawa," kata Pingkan.
Optimisme itu didukung dengan pencatatan kinerja positif oleh Solid Gold Berjangka secara kuartalan. Tercatat pada kuartal III/2019, Solid Gold mampu mencetak rapor biru dengan pertumbuhan total volume transaksi sebesar 354.271 lot. Jumlah tersebut naik 38,32% dibandingkan 2018 lalu pada periode yang sama yaitu sebesar 256.116 lot.
Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 37,95%, menjadi 322.137 lot, sementara hasil volume transaksi multilateral (komoditi) melonjak naik 42,24% dari kuartal III tahun sebelumnya sebesar 22.952 lot.
Direktur Utama Solid Gold Berjangka Iriawan Widadi menyatakan pertumbuhan positif itu tak lepas dari kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada emas, kakao dan olein. Selain itu gejolak ekonomi global turut membawa sentimen positif, karena investor lebih mencari produk investasi yang bersifat safe haven yaitu emas.
"Itu adalah pencapaian sepanjang sembilan bulan pertama ini. Pasar industri berjangka terus berkembang dan memiliki potensi yang luas. Semua itu tidak akan berarti apapun tanpa kekuatan tim yang solid dan fokus pada target," terang Iriawan.
Hingga akhir September 2019, total nasabah baru SGB tercatat mencapai 1.268 nasabah. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 90,10% dibandingkan kuartal III tahun 2018 sebanyak 667 nasabah baru.
Iriawan menilai pencapaian itu menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah yang semakin kuat terhadap SGB serta dukungan yang besar dari seluruh karyawan dan para stakeholder. (k36)