Sulut Klaim Nikmati Keuntungan dari Penyelenggaraan AIS 2019

Bisnis.com, MANADO - Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Steven Kandouw mengklaim terdapat sejumlah keuntungan yang dinikmati oleh Bumi Nyiur Melambai lewat penyelenggaraan Archipelagic & Island States Startup & Business Summit 2019 di Kawasan Mega Mas Manado, Rabu (30/10/2019).

Steven membeberkan terdapat empat keuntungan dan manfaat yang didapatkan oleh Sulawesi Utara (Sulut) lewat penyelenggaraan Archipelagic & Island States (AIS) Startup & Business Summit 2019. Pertama, para delegasi peserta forum dapat menyaksikan secara langsung Bumi Nyiur Melambai, khususnya Manado.

Kedua, pemerintah dan masyarakat Sulut membuktikan bahwa berbagai acara dan pameran berskala internasional telah pantas dilaksanakan di wilayah tersebut.

“Ini membuktikan ke dunia internasional bahwa acara apa saja bisa dibuat di Sulut,” ujarnya, Rabu (30/10/2019).

Ketiga, arus penumpang menuju dan yang masuk ke Bandara Sam Ratulangi, Kota Manado, akan terus meningkat. Kondisi itu akan berlangsung dalam sepekan ini.

Keempat, milenial yang ada di Sulut mendapatkan ilmu terkait pengembangan usaha rintisan atau startup. Pihaknya mengharapkan kaum milenial asal Bumi Nyiur Melambai dapat melaju ke kancah internasional.

Steven berharap para generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan Gerakan 1.000 Startup Digital. Pihaknya menyebut tidak menutup kemungkinan akan dapat dibangun unicorn selanjutnya.

Seperti diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyelenggarakan (AIS) Startup & Business Summit 2019 di Kawasan Mega Mas, Kota Manado, Sulawesi Utara, pada 30 Oktober 2019—1 November 2019.

GERAKAN 1.000 STARTUP

Di sela-sela kegiatan itu, diselenggarakan juga Gerakan 1.000 Startup Digital yang dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel A. Pangerapan.

Semuel menjelaskan bahwa program 1.000 startup digital untuk menginspirasi dan memfasilitasi anak muda dalam membangun usaha rintisan. Apalagi, saat ini pengguna perangkat komunikasi genggam telah mencapai 355,5 juta atau 133 persen dari total penduduk Indonesia.

Dari situ, jumlah pengguna internet telah mencapai 171,17 juta atau setara dengan 64,8 persen dari penduduk Indonesia. Dengan demikian, menurutnya terdapat potensi besar untuk mengembangkan bisnis rintisan baru yang dapat bersaing dalam perekonomian digital dunia.

Koordinator Gerakan 1000 Startup Digital Faye Alund mengungkapkan target valuasi yang dibidik mencapai US$10 miliar atau Rp140 triliun. Oleh karena itu, generasi milenial di 10 kota dapat merealisasikan dan mencapai jumlah tersebut.