Bisnis.com, MANADO—Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara menargetkan pembangunan bantuan 37 unit pengolahan unit minyak kepada kelompok tani kelapa akan rampung pada akhir 2019.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Refly Ngantung menjelaskan bahwa pemerintah provinsi memberikan bantuan unit pengolahan minyak kelapa melalui kelompok tani (poktan). Hal itu sejalan dengan program operasi desa sukses kelapa (ODSK) yang bertujuan mengantisipasi anjloknya harga kopra.
“Kalau jual dalam bentuk komoditas harga murah tetapi ini kami dorong untuk diolah juga agar produknya juga memiliki nilai tambah. Kami mengajak meningkatkan daya saing produk kelapa dan turunanya agar dapat meningkatkan pendapatan,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (24/9/2019).
Refly mengatakan saat ini sudah terbangun 18 unit pengolahan minyak kelapa. Pihaknya menargetkan akan ada tambahan 19 unit lagi hingga akhir 2019.
“Jadi total bantuan yang diserahkan 37 unit pengolahan minyak kelapa sampai dengan akhir tahun ini,” imbuhnya.
Dia menyebut pengolahan minyak kelapa menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pasalnya, harga kopra dipasaran saat ini masih rendah.
Baca Juga
Refly menggambarkan 1 unit pengolahan akan mampu menghasilkan 50 liter—80 liter minyak kelapa per hari. Oleh karena itu, para petani menurutnya tidak perlu bergantung kepada pedagang atau pabrik untuk menyerap kelapa yang dihasilkan.
Dengan demikian, kondisi itu diharapkan akan membuat harga kopra menjadi lebih kompetitif.