Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerataan Listrik di Kepulauan, Sulsel Manfaatkan Instalasi Sistem Baterai Hibrid

Pemerintah Provinsi Sulsel tengah merancang pemerataan listrik hingga ke daerah kepulauan.
Teknisi memasang jaringan kelistrikan baru/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Teknisi memasang jaringan kelistrikan baru/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulsel tengah merancang pemerataan listrik hingga ke daerah kepulauan.

Sedikitnya ada tiga pulau yang masuk dalam kawasan spermonde untuk diujicoba dengan menggunakan instalasi pembangkit sistem baterai hibrid atau storage system for RES Integration (micro grid). 

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyatakan, guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat pulau, pihaknya bakal mencontoh sistem kelistrikan yang digunakan di Jepang. Sistem baterai hibrid sendiri merupakan kombinasi tenaga listrik dari sumber pembangkit (solar), angun, air, dan diesel. 

"Kami sudah melihat, sistem ini berhasil diterapkan di Pulau Oki, Jepang. Sistem ini menghasilkan output yang besar dan cocok di pulau kecil," ungkap Nurdin, Rabu (18/9/2019).

Mengawali proyek yang akan dimulai pada 2020, ketiga pulau yang akan dipasangkan sistem instalasi baterai hibrid di antaranya, Pulau Kondingareng Keke, Barang Lompo, dan Barang Caddi. Di Sulsel sendiri terdapat 319 pulau kecil yang tersebar di beberapa kabupaten. Rencana ini juga sebagai wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat pulau.

Nurdin tak menampik, kebutuhan listrik di kepulauan selama ini belum terpenuhi secara maksimal. Secara otomatis kebutuhan lain juga ikut terkendala sebab tak maksimalnya aliran listrik di kawasan itu. Air bersih misalnya.

Selain itu, listrik juga menjadi salah satu faktor untuk mendorong aktivitas perekonomian.

"Sebagai wilayah kepulauan tetapi kita akui belum berpihak pada masyarakat kita di pulau. Yang dekat dari kota Makassar saja masih kesulitan air bersih dan listrik," beber Nurdin Abdullah. 

Masyarakat kepulauan yang notabene mayoritas berprofesi sebagai nelayan, membutuhkan berbagai elemen pendukung untuk menjaga kualitas hasil tangkapanya. Menurut Nurdin, salah kebutuhan dasar mereka yakni mesin pendingin atau cold storage.

"Kalau tidak ada kulkas, cold storage, bagaimana hasil tangkapan mereka bisa tahan. Ini yang menyebabkan terjadinya kesenjangan. Jadinya, hasil tangkapan mereka dijual murah," jelasnya. 

Lebih lanjut, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menjelaskan, duplikasi keberhasilan di Jepang setidaknya bisa diimplementasikan di Sulsel. Adapun kendala yang mungkin dihadapi yakni kebutuhan tenaga solar (matahari) untuk pulau kecil.  

Yang mana tenaga itu  membutuhkan 1,2 hektare luasan lahan untuk menghasilkan 1 MW.  Namun, Nurdin meyakini denganadanya sistem kombinasi, kendala itu bisa segera teratasi.

Dia menekankan, instalasi sistem baterai hibrid ini dapat dikombinasikan dengan pembangkit lain. Termasuk tenaga diesel yang sudah ada. 

Selanjutnya, survei akan dilakukan ke pulau-pulau lainnya. Tak hanya Pulau Kondingareng Keke, Barang Lompo, dan Barang Caddi. Untuk ketiga pulau itu sendiri, tenaga listrik yang dibutuhkan sekitar 3 MW. Nurdin menyebut, sistem ini juga lebih murah jika hanya menggunakan solar panel saja.  

"Kita sudah membahas ini bersama Konsuler Jepang yang juga sudah membawa dua investornya yakni Mitsubishi Denki dan Oriental Consultants," jelas Nurdin.

Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Miyakawa Katsutoshi memaparkan, kedatangan dua investor tersebut merupakan jawaban atas kekhawatiran Nurdin terkait  kebutuhan listrik dan air bersih masyarakat pulau. 

"Pada diskusi ini Mitsubishi Denki juga berminat melakukan survei dan tertarik untuk terlibat dalam proyek. Makanya kita kick-off meeting bagaimana bisa merealisasikannya," jelas Katsutoshi. 

Perwakilan Oriental Consultants, Yamada Mitsukage menambahkan, instalasi sistem baterai hibrid yang  dikombinasikan itu mampu menghasilkan listrik yang stabil, bahkan tiga kali lipat dari biasanya. Ia menjelaskan, jika tidak dilakukan kombinasi hanya bisa menghasilkan 4 MW. 

"Dengan menggunakan sistem instalasi baterai hibrid dari Mitsubishi Denki ini bisa menghasilkan listrik hingga 11 MW," sebut Mitsukage.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler