Bisnis.com, MAKASSAR - Asap akibat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Makassar tampaknya masih menganggu aktivitas warga sekitar. Kebakaran yang terjadi pada Minggu (15/9/2019) sekitar pukul 13.30 Wita, baru bisa dipadamkan selama 15 jam hingga Senin dini hari sekitar pukul 04.50 Wita.
Meski sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan, namun armada pemadam kebakaran masih bersiaga di kawasan TPA untuk menghindari terjadinya percikan api susulan. Hingga Selasa (17/9/2019), asap akibat kebakaran tersebut bahkan melebar hingga ke wilayah dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer dari TPA Antang yang terletak di Kecamatan Manggala itu.
Ratnasari salah seorang warga mengatakan, asap tersebut dinilai cukup menganggu. Paling parah saat dini hari hingga pagi hari. Bahkan, tiga sekolah di kawasan TPA sempat meliburkan anak didiknya akibat asap yang cukup tebal. Ketiga sekolah tersebut yakni SD Negeri Borong Jambu 1, 2, dan 3.
"Tadi pagi asapnya masih tebal. Warga juga diimbau untuk tetap menggunakan masker. Ada juga yang membagikan masker di dekat lokasi kebakaran," kata Ratna yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas di Makassar.
Bagi pengendara yang hendak melalui kawasan Antang diminta untuk tetap berhati-hati saat berkendara. Tebalnya kabut asap juga membuat jarak pandang cukup terganggu. Meski begitu kata Ratna, sebagian besar warga sekitar masih tetap melanjutkan aktivitasnya.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Hasanuddin, mengatakan, pihaknya masih bersiaga di kawasan TPA seluas 16,8 hektare itu. Selain menghindari adanya percikan api susulan, dikhawatirkan pula titik api akan melebar ke arah pemukiman warga.
"Apinya sudah berhasil dipadampan. Tapi kami masih tetap bersiaga," kata Hasanuddin, Selasa (17/9/2019).
Dia menjelaskan, personel Damkar Makassar memang sempat kesulitan memadamkan api, di karenakan arah angin yang tidak menentu. Sehingga api tersebar hampir semua titik di TPA Antang. Karenanya antisipasi masih terus dilakukan.
Hasanuddin juga turut mengimbau agar warga terdampak untuk tetap menggunakan masker. Apalagi asap hasil pembakaran sampah dinilai berbahaya dan beracun sebab mengandung gas farrant. Beberapa tim medis juga masih bersiaga di kawasan terdampak kebakaran.
"Di bawah (tumpukan) sampah itu ada gas metana. Jadi, kemungkinan meski sudah dipadamkan api bisa muncul lagi," tuturnya.
Kondisi TPA Antang Makassar pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu (15/9/2019).