Bisnis.com, MANADO— PT Merdeka Copper Gold Tbk. terus melanjutkan kegiatan eksplorasi di tiga daerah berbeda Indonesia termasuk di Pani, Gorontalo dan ditargetkan mulai melakukan pengeboran pada September atau Oktober 2019.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, yang dikutip Kamis (12/9/2019), emiten berkode saham MDKA itu melaporkan eksplorasi sumber daya emas di Pani, Gorontalo. Perseroan menyebut mengempit kepemilikan 67% di untuk 1 kilometer persegi izin usaha pertambangan (IUP).
Manajemen MDKA memaparkan, pada April 2019, perizinan telah dikeluarkan untuk memulai kegiatan pemboran eksplorasi setelah diselesaikannya berbagai kegiatan remediasi. Perseroan dan 33% pemegang saham joint venture (JV) telah mengkonfirmasi dan menyetujui program pengeboran ekstensional di North West (NW) dari IUP.
MDKA akan secara resmi memberikan kontrak pengeboran setelah tawaran dari kontraktor pengeboran diterima dan ditinjau. Total biaya untuk kegiatan eksplorasi di properti Pani senilai Rp1,3 miliar pada Agustus 2019.
“Diharapkan bahwa pengeboran akan dimulai pada akhir September atau Oktober tahun ini,” tulis Manajemen MDKA.
Berdasarkan catatan Bisnis, MDKA mengalokasikan capital expenditure (capex) tahun ini senilai US$160 juta pada 2019. Perseroan akan menggunakan sebagian besar dana itu untuk mengoptimalkan operasional dan eksplorasi di proyek tambang emas dan perak Tujuh Bukit di Jawa Timur, proyek tambang tembaga di Pulau Wetar, Maluku Barat, dan proyek tambang emas di Pani, Gorontalo.
Adapun, MDKA mengincar produksi tahun ini dapat berkisar 180.000 ounces (oz) hingga 200.000 oz emas.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengklaim operasional tambang Pani akan turun memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan operasional serta peningkatan produktivitas. Perseroan fokus menggarap bisnis pertambagan dan penjualan emas serta mengoptimalkan potensi sumber daya mineral dari masing-masing anak usaha pada 2019.