Bisnis.com, MANADO – Bank Indonesia Sulawesi Utara mengharapkan rencana rute penerbangan Manado—Davao dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor pariwisata yang lebih berkualitas.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat menuturkan, rute itu dapat menjadi modal Sulut untuk mendapatkan dampak limpahan atau spillover effect dari geliat pariwisata Filipina.
“Wisman [wisatawan mancanegara] dari seluruh dunia ke Filipina itu pertahun 7,1 juta orang, bandingkan dengan Indonesia yang baru 3,4 juta orang setahun. Dari 7,1 itu, 200.000 saja bisa datang ke Sulut, itu kan sudah lebih besar dari jumlah turis China ke Sulut,” katanya kepada Bisnis, Senin (26/8/2019).
Dia menjelaskan, mayoritas wisman ke Filipina berasal dari Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Menurutnya, para pelancong dari negara tersebut memiliki kemampuan belanja yang lebih besar dibandingkan turis China.
Sejauh ini pariwisata Sulut masih didominasi oleh turis dari Negeri Panda. Hal ini terjadi berkat adanya penerbangan langsung dari beberapa kota di China ke Manado. Namun, menurutnya secara kualitas wisman China masih kalah dibandingkan wisatawan Korea Selatan atau Jepang.
“Mereka itu kan wisatawan yang berkualitas. Jepang dan Korea Selatan adalah turis yang menikmati hidup, karena taraf hifupnya sudah makmur, duit tidak masalah lagi, sehingga aktualisasi diri dia hanya perlu mencari cerita hebat setiap tahunnya lewat berwisata,” jelasnya.
Rute penerbangan langsung yang rencananaya akan diterbangi oleh maskapai Garuda Indonesia ini diharapkan juga dapat menekan biaya dan waktu perjalanan bagi wisman ke Manado. Harga tiket rute Manado—Davao diperkirakan mencapai Rp2 juta.
“Kalau orang Korsel ke Jakarta itu ongkosnya sudah Rp12,5 juta, belum ke Manado. Tapi kalau dia dari Seoul dia ke Davao cuma Rp3 juta, nanti dari Davao ke Manadonya dia pasang tarif Rp2 juta, jadi cuma Rp5 juta dia sudah sampai di Manado,” katanya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan Sulut akan menjadi pintu gerbang masuknya pariwisata ke daerah lain di Indonesia. Dengan biaya penerbangan yang relatif terjangkau, wisman diharapkan dapat memaksimalkan sisa dananya untuk pergi ke daerah lain.