Bisnis.com, MANADO – Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengajak generasi mudah Gorontalo untuk meneruskan perjuangan sosok kritikus sastra Indonesia H.B. Jassin sebagai salah satu putra kebanggan daerah.
Hal itu diungkapkannya dalam Obrolan Literasi Nasional dalam rangka 102 tahun Hans Bague (HB) Jassin di Gedung Belle Li Mbui, Kota Gorontalo, Rabu (31/7/2019).
“H.B. Jassin adalah putra Gorontalo yang telah membesarkan Indonesia dengan karya-karyanya di bidang literasi, bahasa, dan kesustraan,” katanya, dikutip dari siaran pers.
Menurutnya, sosok H.B. Jassin adalah panutan bagi generasi muda saat ini. Menurutnya, melalui dialog literasi tersebut generasi muda dapat mengingat dan mempelajari lebih dalam mengenai perjuangan pria bernama lengkap Hans Bague Jassin tersebut.
“Saya mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai sumber belajar dan motivasi, sekaligus mengokohkan kesadaran kita untuk meneruskan perjuangan HB. Jassin dalam pengembangan bahasa dan sastra,” tuturnya.
Idris mengutarakan, sebagai bentuk penghargaan kepada HB. Jassin, pemerintah dan pemangku adat Gorontalo pada 1993 memberikan gelar adat ‘Ti Molotinepa Wulito’ kepadanya. Dalam bahasa Indonesia berarti Putra Terbaik Bangsa yang Menguasai Bahasa.
“Gelar adat itu adalah bentuk penghargaan kepada HB. Jassin yang telah berkarya nyata untuk kampung halamannya, Gorontalo, serta bangsa Indonesia,” tandasnya.
Pada kegiatan itu berbagai karya H.B. Jassin berupa buku, bacaan mulia Alquran dan terjemahannya, dan sejumlah surat dengan tulisan tanggannya di pamerkan.
Obrolan Literasi Nasional juga menghadirkan sejumlah narasumber nasional dan lokal, di antaranya Sastrawan Nirwan Dewanto, Sunu Wasono pengajar di Universitas Indonesia, Diki Lukman Hakim dari Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, Jakarta, serta Prof. Nani Tuloli budayawan Gorontalo.
Lebih lanjut Idris mengutarakan, sebagai bentuk penghargaan kepada HB. Jassin yang dikenal sebagai tokoh dan kritikus sastra Indonesia, pemerintah dan pemangku adat Gorontalo pada tahun 1993 telah memberi gelar adat ‘Ti Molotinepa Wulito’ yang artinya Putra Terbaik Bangsa yang Menguasai Bahasa.
Idris menerima buku karya Basri Amin yang berjudul ‘HB. Jassin dan Gema Gorontalo, Literasi, Lokalitas, dan Keindonesiaan di Panggung Dunia’. Buku yang dicetak oleh Kantor Bahasa Gorontalo itu mengangkat jejak-jejak HB. Jassin sebagai Pahlawan Kebudayaan.