Bisnis.com, JAKARTA -- Bentrokan antar warga di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara membuat 600 warga terpaksa mengungsi.
Kepala Bagian Umum dan Protokoler Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Ramli Adia mengatakan warga yang mengungsi terdiri atas penduduk yang kehilangan rumah karena terbakar dan penduduk yang menghindar untuk mengamankan diri akibat bentrok antara Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya.
Warga yang mengungsi juga mencakup anak-anak dan orang tua di atas usia 50 tahun.
"Kalau jumlah Kepala Keluarga-nya, saya belum bisa pastikan. Tapi kalau yang dievakuasi dari jam 9 malam sampai jam 8 pagi saat hari kejadian itu sebanyak 600-an orang, karena saya sendiri yang evakuasi," paparnya seperti dilansir Antara, Jumat (7/6/2019).
Penduduk yang mengungsi dipusatkan di Kantor Desa Laburunci, Kecamatan Pasarwajo dan beberapa lokasi lain, seperti Ponimbe dan Kelurahan Kombeli. Namun, Ramli menuturkan ada pula warga yang mengungsi di lokasi lainnya, kemungkinan di tempat keluarga mereka masing-masing.
Dia mengaku belum dapat memastikan kapan warga yang mengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing karena kondisinya masih belum memungkinkan. Aparat keamanan pun masih melakukan pengamanan di kedua desa tersebut.
Baca Juga
"Kemarin [Kamis (6/6)], Kapolda dan Danrem bersama Bupati Buton sudah melakukan mediasi antara kedua kubu. Jadi, masih dalam proses," tutur Ramli.
Dia menambahkan pihaknya berupaya membantu para korban bentrok dan menyalurkan bantuan berupa pakaian serta makanan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemadam kebakaran, serta Dinas Sosial setempat juga diklaim sudah membantu para pengungsi.