Bisnis.com, MANADO—PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo atau Bank Sulutgo menjalin kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo dalam pengelolaan keuangan, dan elektronifikasi pembiayaan pembayaran.
Direktur Utara Bank Sulutgo Jeffry A.M. Dendeng mengatakan bahwa, kerja sama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengelolaan keuangan PDAM Kab. Gorontalo yang terus meningkat. Jumlah pelanggan diperkirakan mencapai 20.000 orang.
Jeffry menerangkan, kerja sama ini juga diharapkan dapat membantu PDAM Kab. Gorontalo untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Bank Sulutgo, lanjutnya, siap memfasilitasi kebutuhan pembayaran para pelanggan.
“Mereka [PDAM Kab. Gorontalo] ini membutuhkan kemudahan dalam pembayaran dan sebagainya, sehingga dibutuhkanlah kerja sama ini, elektronifikasi yang difasilitasi oleh Bank Sulutgo. Di samping itu juga, ada pembiayaan-pembiayaan lain yang akan kami tingkatkan,” katanya di Hotel Aston Manado, Rabu (29/5/2019).
Pembiayaan yang dimaksud Jeffry meliputi potensi pembiayaan untuk kebutuhan ekspansi dan modal kerja PDAM Kab. Gorontalo. Dia menambahkan, potensi penyaluran kredit juga datang dari para pegawai perusahaan daerah tersebut, khususnya untuk kredit tanpa agunan.
Dia mengatakan, ke depan, kerja sama ini akan diperluas melalui bebagai layanan dalam bidang lainnya. Produk managemen kas yang masih dikembangkan oleh perseroan, akan ditawarkan kepada perusahaan daerah seperti PDAM Kab. Gorontalo, ataupun perusahaan swasta.
Baca Juga
“Semua nanti perusahaan swasta maupun daerah akan diarahkan ke sana [managemen kas] dengan pengembangan BSG Direct, atau internet banking, itu semua swasta yang adapun kami akan ada penetrasi untuk produk cash management,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan lanjutan berbagai kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya. Dia menerangkan, gaji ASN di Kab. Gorontalo dan pembayaran perpajakan sudah difasilitasi oleh Bank Sulutgo.
“Kami butuh pengelolaan keuangan yang lebih baik, sehingga tidak melayani secara sosial tapi juga ke depan ada pendapatannya, itu bisa dilakukan kalau pengelolaan keuangannya baik. Kami bersyukur PDAM ghorontalo sudah mulai sehat apalagi didukung oleh BSG,” katanya.
Dia menerangkan, potensi pelanggan PDAM juga masih cukup besar seiring dengan bertumbuhnya investasi di daerah tersebut. Tahun ini, total investasi yang masuk ke Kab. Gorontalo ditargetkan mencapai Rp2 triliun.
Pemerintah Kab. Gorontalo juga terus meningkatkan subsidi untuk operasional PDAM Gorontalo. Tahun lalu, lanjutnya, subsidi yang diberikan mencapai Rp8 miliar, sedangkan pada tahun ini subsidi diberikan sebesar Rp10 miliar.
“Karena jumlah penduduk di Kabupaten Gorontalo ini besar, kemudian pengembang itu paling banyak di Kabupaten Gorontalo karena kami penyangga Kota Gorontalo. Selain itu, kami punya industri yang sedang tumbuh dan mereka membutuhkan air,” tuturnya.