Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjajaki peluang ekspor ke Spanyol yang dinilai memiliki potensi cukup baik dibandingkan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulut Darwin Muksin mengatakan bahwa pekan lalu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama timnya telah mengunjungi negeri Matador untuk mencermati peluang tersebut.
Dia menjelaskan, dalam kunjungan tersebut Pemerintah Provinsi bersama para pelaku usaha, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut bertemu dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona.
“Kami datang untuk menghadiri kegiatan pameran internasional industri kreatif untuk kerja sama dengan para pelaku usaha,” katanya kepada Bisnis, Selasa (14/5/2019).
Dia mengatakan, setelah Barcelona, rombongan Pemprov Sulut kemudian berkunjung ke Madrid. Di ibu kota Spanyol tersebut, lanjutnya, para delegasi bertemu dengan pengusaha di Spanyol untuk membicarakan skema kerja sama dalam berbagai bidang.
“Kami bertemu dengan pengusaha Spanyol, juga dengan perwakilan Mahasiswa asal Sulut untuk kerja sama di bidang pedagangan, pariwisata, investasi, dan pendidikan,” katanya.
Darwin menjelaskan, kunjungan tersebut membuahkan satu hasil kerja sama di bidang pariwisata. Pemprov Sulut menandatangani nota kesepahaman dengan United Nation World Tourism Organization (UNWTO) untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Bumi Nyiur Melambai.
Dia mengatakan, melalui nota kesepahaman itu, kedua belah pihak akan berkomunikasi intens untuk membahas detil nota kerja sama. Menurutnya, kerja sama ini berpotensi memberi dampak positif tidak hanya kepada sektor pariwisata di Sulut.
“Saya pikir, nantinya kalau ini bisa berkembang maka diikuti dengan para pelaku usaha kecil menengah [UKM] kreatif di bidang kuliner yang akan mendukung Pariwisata Sulut,” ujarnya.
Di sisi lain, dia mengharapkan pertemuan dengan para pengusaha di Spanyol juga dapat berlanjut kedalam penandatanganan nota kesepahaman. Dia menilai, negara itu menjadi pasar potensial untuk komoditas unggulan Sulut, khususnya kelapa dan turunannya.
“Tentunya peluang untuk produk kelapa dan turunannya, sejauh ini juga sudah ada beberapa kali ekspor ke Spanyol. Dibandingkan negara lain Spanyol bagus potensinya, dari 40 negara Eropa, Spanyol ada di level tengah,” jelasnya.
Meski tidak secara reguler, Spanyol telah menjadi negara tujuan ekspor untuk komoditas biji pala. Pada Februari misalnya, total ekspor biji pala ke negara tersebut tercatat mencapai 14 ton, atau mencapi nilai US$80.500.
Sebelumnya, Darwin juga mengatakan bahwa Pemprov Sulut tengah berupaya mencari negara alternatif untuk menggenjot ekspor. Kawasan Amerika Latin dan Afrika menjadi calon potensial, tetapi masih terkendala oleh persoalan transportasi.
Sampai dengan kuartal I/2019, pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai 6,58% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kendati demikian, kontribusi kinerja ekspor dalam pertumbuhan tersebut menurun lantaran penurunan harga komoditas di pasar dunia.